112. Rasan Suryati

378 37 27
                                    

Suryati tidak tahu apa yang dia lakukan sebelum ini.

Semua perjalanan hidupnya terasa hampa. Dia bukan penggila kerja, juga bukan pesolek yang hanya bisa berdandan diri. Kehidupan cintanya tidak normal. Maksudnya, ia tidak pernah punya ketertarss pada lelaki manapun.

Dia juga tidak menganggap percintaan itu penting kecuali nafsu sementara. Teman-temannya sudah banyak yang menikah. Suryati ingin seperti mereka, tapi jiwa dan mentalnya belum siap.

Tidak mudah untuk hidup seperti ini selamanya. s berpikir, betapa senangnya ia jika ia mempunyai seseorang yang ia sukai.

Dan benar, keinginannya terkabul dalam beberapa tahun belakangan ini.

Suryati yang mendamba cinta, tidak tahu akan seterpikat ini pada seorang lelaki.

Dia mengikutinya, menatapnya dalam diam di kejauhan, mencari tahu tentangnya, dan melakukan hal-hal konyol yang tidak pernah ia pikirkan.

Demi tuhan! Dia bahkan tidak tahu dia akan menjadi seperti ini.

Suryati memang mendambakan kehidupan cinta yang nyaman. Dia pikiir, ketika suatu hari ia menyukai seseorang, ia akan mudah mendapatkannya, menikah, lalu mempunyai anak. Suatu proses cinta yang klasik dirasakan orang-orang.

Tapi ternyata tidak.

Baiklah, ia memang sudah mampu menyukai seseorang. Dia akhirnya tahu siapa yang dia cintai alih-alih tidak punya ketertarikan kepada siapapun.

Tapi hanya itu! untuk mendapatkannya, Suryati tahu dia tidak akan bisa.

Orang itu jauh diatas dirinya. Agung dan tinggi.

Jika saja dia hanya seorang yang tinggi, yang jika seorang wanita hanya butuh cantik untuk tinggal disisinya dan naik keranjangnya.

Suryati tahu dia bukan orang seperti itu.

Terbukti dari dirinya yang tidak pernah bersanding dengan siapapun.

Jadi dia sedikit puas untuk hanya melihati dari kejauhan dan membayangkan saja.

Tapi itu bukan akhir.

Saat dirinya sedang meratapi nasib sebagai penguntit pengecut, dia harus kembali terjun ke bawah dalam-dalam karena patah hati.

Suatu hari, seorang yang amat menarik hatimu pergi, dan kembali dengan wanita di tangan kirinya. Mengganggamnya dengan mesra. Jika itu kalian, apa yang kalian lakukan?

Marah?

Tapi kalian bahkan tidak punya hak untuk itu.

Diam?

Sakit hati yang amat menggangu dan kau hanya diam?

Pada akhirnya, Suryati tidak melakukan apa-apa.

Benar. Dia tidak melakukan apa-apa. sekali lagi, dia hanya pengecut yang hanya bisa memantau dari kejauhan.

Sebaik mungkin, dia mencoba biasa saja. bahkan saat dirinya ditunjuk sebagai pelayan pribadi istrinya.

Suryati ragu pada saat itu. tapi dia berpikir jernih.

GAJAH MADA ; Megat Rosoजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें