Bab 46

4.4K 765 45
                                    

"kenapa? tidak ada aturan yang melarang untuk menyerang saat kita berlomba bukan?" -Allendis.

*******************

Alicia tengah menunggu Allendis di depan mansion, ia mengenakan kemeja dan rok polos serta mantel bertopi untuk menutupi wajahnya jika diperlukan tanpa aksesoris apapun yang tentu saja sempat ditentang Hilda, wanita tua itu ingin Alicia memakai pakaian yang lebih mencerminkan seorang wanita bangsawan. Namun setelah bersikeras Alicia meyakinkan Hilda, ia tidak perlu memakai pakaian berlebihan yang menurutnya merepotkan. 

Tidak berselang lama, Allendis muncul dari sisi samping. Setelan jas rapi melekat pas di tubuhnya, ia mengikat rambut hitam sebahunya, Allendis terlihat sedikit berbeda dengan kacamata sedikit gelap menutupi iris merahnya.

"kau terlambat." ucap Alicia menyindir.

Allendis tersenyum miring "sebenarnya aku tidak ingin datang terlambat. Tapi tidak seperti seseorang, aku adalah orang yang cukup sibuk. Sangat sulit meluangkan waktu untuk sesuatu yang tidak seberapa penting seperti ini."

'memangnya ini salah siapa? jika dari awal kau menghentikan kakekmu, aku tak perlu repot-repot melakukan semua ini.'

"tapi tenang saja, Alicia. Untukmu, aku selalu bisa menyisihkan waktuku." 

Allendis tersenyum lembut, tapi Alicia tahu itu hanya apa yang terlihat di luar. Ia memandang Allendis kesal tapi Duke itu mengabaikannya.

Mereka berdua kemudian pergi menaiki kereta kuda polos tanpa emblem apapun untuk menghindari perhatian orang-orang. Walaupun Alicia dan Allendis hanya ke kota untuk berkencan, akan merepotkan jika identitas mereka dikenali.

Sesampainya di alun-alun, Alicia dengan bantuan Allendis turun dari kereta kuda. 

"jadi, apa yang akan kita lakukan? Aku berpikir untuk pergi ke perpustakaan atau toko buku, membaca buku-buku sampai hari berakhir." ucap Alicia.

Allendis melihat Alicia, lalu menyerahkan secarik kertas pada gadis itu sempat terdengar helaan kecil di sela bibirnya.

"aku juga memikirkan hal yang sama. Tapi kakek sudah menduganya dan membuat daftar kegiatan untuk kencan."

Alicia membaca daftar yang dituliskan oleh Vincent, dahinya berkerut beberapa kali.

Daftar kegiatan berkencan (ditulis oleh Vincent Ravenell) :
1. Pergi minum teh bersama di Toko Madam Sheilla
2. Berbelanja set pakaian dan perhiasan di butik Peraly
3. Berjalan-jalan di taman.
4. Menaiki bukit bunga dan makan siang di restoran puncak bukit.
5. Menonton opera jalanan.
6. Membeli makanan manis (diperbolehkan memilih : es krim, crepe, atau roti panggang)
7. Duduk di kursi tepi air mancur dan mengobrol sampai waktu menjelang sore.  

"tolong jangan katakan bahwa kita harus melakukan ini semua." Alicia bergumam tapi Allendis bisa mendengarnya.

Allendis membalas dengan wajah enggan yang sama "aku juga tidak ingin melakukannya. Tapi perintah kakek adalah mutlak."

"apa-apaan duduk di tepi air mancur ini? apa kakekmu ingin aku menenggelangkam cucunya ke dasar kolam atau bagaimana?" Alicia berbicara dengan nada tidak terima.

"itu tidak akan terjadi, karena aku yang akan menenggelamkanmu duluan."

"kalau begitu aku akan mendorongmu dari bukit bunga."

"aku akan menarikmu bersamaku."

"apaaa!!??"

Untuk beberapa saat, Alicia dan Allendis terus berdebat, tak ada yang mengalah satu sama lain. Mereka baru berhenti ketika pandangan orang-orang mulai tertuju pada mereka.

Azure I (END)Where stories live. Discover now