Bab 33

5.5K 920 13
                                    

"Percayalah padaku!"- Alicia

******************

Berbeda dengan Allendis dan Reon yang memakai boots tinggi di kaki mereka, Alicia hanya mengenakan kaus kaki tebal sepaket dengan sarung tangan. Ia sudah mengikat senar tipis berbahan serat adamantite yang saling berhubungan antar menara kota. Senar tersebut tidak memiliki warna membuatnya sulit untuk terlihat dan membuat Alicia seolah-olah berjalan di atas udara.

Alicia sudah meminta Carlos menyiapkan senar itu jauh-jauh hari. Senar khusus yang dibuat dari serat Adamantite oleh pengrajin profesional. Sebenarnya Alicia sempat terperangah melihat harga benang tipis yang harus ia bayar, tapi melihat hasil memuaskan seperti ini, ia tidak keberatan sama sekali.

'ini seperti bermain sirkus.'

Kekuatan berkat membuat titik keseimbangannya lebih stabil, ia bahkan bisa berlari seperti biasa tanpa merasa kesulitan. Alicia mengeluarkan aura hitam miliknya, ia membuka jubah lalu menarik beberapa jarum kecil yang sudah disiapkannya.

'menyerang titik vital dalam tubuh.'

Semua makhluk hidup memiliki sistem tubuh yang mirip. Tiap bagian-bagian terhubung satu sama lain membentuk koordinasi utuh. Jika satu titik terganggu bisa mempengaruhi penghubung yang lain, walaupun sekecil apapun. Alicia sudah mempelajari titik penghubung manusia di kehidupannya dulu, kali ini ia akan mencobanya pada seekor naga. Jarum adalah senjata paling efektif untuk menusuk titik vital. Alicia melompat dan memutar tangannya melesatkan jarum tipis di tangannya.

slip..slip..slip..slip.

Senjata kecil itu menusuk area pangkal kedua sayap milik sang naga.

'ternyata gagal, padahal jarumnya berhasil mengenainya. Yah, ini hanya percobaan, lebih baik aku mendekat.'

Naga itu tampak tidak bergeming terkena serangan Alicia. Ia sedang menggantung di tali, segera berlari kembali mendekat. Reon sedang berusaha menghindari cakaran yang datang ke arahnya.

'makhluk itu tidak hanya memiliki insting tajam, ia juga bisa bertarung dengan menggunakan tubuhnya yang besar.'

Reon berada di posisi tidak menguntungkan, naga itu menaruh perhatian padanya setelah penyerangan kedua. Mereka harus mengubah strategi untuk menghadapinya. Allendis, Alicia dan Reon saling berpandangan, seolah bisa berkomunikasi tanpa suara. Allendis lalu memberikan kode pada mereka berdua.

'gunakan strategi roda.'

Alicia lalu mengaktifkan auranya dan melesat, begitupula Allendis yang ikut maju menyerang. Reon menunggu untuk mencuri kesempatan juga. Meskipun makhluk itu tahu cara bertarung, tapi gerakannya masih terlihat lambat, setidaknya bagi mereka bertiga. Asalkan menghindari ayunan tangan dan kaki besarnya tak ada yang perlu mereka takutkan.

'makhluk itu akan fokus menyerang dengan kekuatan fisiknya, ia tak bisa menggunakan serangan napas api karena memerlukan waktu persiapan untuk melakukannya. Kami tidak boleh memberikannya celah untuk menghembuskan api dari mulutnya.'

Di dalam novel, naga hitam itu muncul dan langsung menghembuskan napas apinya, membakar apapun yang ada dibawahnya. Kekacauan dimana-mana, terlebih respon dari pihak keamanan sangat lambat membuat naga itu tak terhentikan, bahkan setelah beberapa brigade ksatria kerajaan tiba mereka tetap tidak bisa berbuat banyak. Menghadapi sesosok makhluk yang terbang di atas kepala sembari mengeluarkan api terdengar mustahil untuk mereka.

Srreeekk

Belati ganda milik Alicia berhasil merobek kulit, sebelum naga itu mengikuti pergerakannya, ia segera berpindah ke senar lain yang sudah disiapkannya. Berbeda dengan Alicia, Allendis memberikan luka cukup dalam dengan pedang panjangnya sebelum berpindah posisi.

Azure I (END)Where stories live. Discover now