Bab 62

1.5K 368 15
                                    

"memang disayangkan anda gagal menyalahkan saya." -Ran

****************

Ran baru kembali dari misinya dalam keadaan cukup buruk. Pakaiannya sobek, rambutnya berantakan, tubuhnya bau amis laut, ada beberapa luka kecil di beberapa bagian.

Hampir seluruh bagian sulit dari misi dilakukan oleh Ran. Leylin hanya menunggu di atas tebing sembari menjaga tali tambang yang menghubungkan Ran dengan batu besar. Setelah terhempas gelombang, terkena longsor batu berbagai ukuran gadis itu menuntaskan pekerjaannya.

Ia ingin segera membersihkan diri dan pergi menghempaskan diri terlelap dalam waktu lama sampai melihat orang-orang berbaris tanpa terkecuali di depan kantor divisi scorpio.

"kenapa ramai sekali?" tanya Leylin.

Ran mengendikkan bahu, mereka berdua lalu mengikuti instruksi. Ran bergerak menuju Sirius yang berada di depan. 

"apa terjadi sesuatu?"

Sirius dengan wajah acuh menjawab Ran "mantan eksekutif melarikan diri bersama para tahanan."

Sebelum Ran membuka mulutnya, Midas muncul dari arah luar. Wajah ketua divisi itu gelap, seperti menahan amarah. Di tangannya ia menyeret seseorang yang Ran tidak yakin masih hidup atau tidak.

Pria itu melemparkannya ke hadapan orang-orang yang tengah berbaris. Tubuhnya berlumuran darah, banyak lebam biru di berbagai sisi. Sulit untuk mengenalinya karena wajahnya yang hampir tidak lagi terlihat.

"Siapapun yang ikut terlibat, aku akan membuat kalian menjadi seperti ini."

Atmosfer saat itu seketika menjadi tegang, tidak ada yang berani bicara ataupun bergerak. Tidak ada yang berani menentang ataupun sekedar memberi balasan.

"penjaga yang bertugas tadi malam, maju ke depan."

Nada bicara Midas rendah dan penuh penekanan, dengan ekspresi ketakutan kentara di wajah mereka, lima orang berpakaian seragam keluar dari barisan.

"a-ampuni kami tuan, kami tidak tahu apa-apa." 

Salah satu penjaga putus asa bersujud di depan Midas, memohon dengan nada kasihan semeyakinkan mungkin. 

Midas membalas "aku tahu."

Penjaga itu merasa menemukan secercah harapan mendengar perkataan itu. Ia tampak hampir bernapas lega saat sebuah pedang menancap di jantungnya,

"tapi aku tak membutuhkan anak buah yang tidak becus berada di bawahku."

Untuk pertama kalinya, Ran melihat kemampuan Midas. Meskipun hanya sebentar karena lima orang penjaga lemah itu tidak bisa memberikan perlawanan berarti pada sang ketua divisi. Setelah membantai orang-orang, Midas mengalihkan perhatian pada Ran dan kelompok di dekatnya.

"Eksekutif dan pasukan elit, kalian akan melakukan inspeksi menyeluruh. Aku akan menulis surat bantuan pada divisi lain. Ran, kau ikut bersamaku."

"dimengerti!" ucap para bawahan serentak.

Leylin yang merupakan anggota pasukan elit divisi Scorpio ingin membantu inspeksi sampai sebuah tas ransel di lempar ke arahnya.

"tolong antarkan tanaman Ciera ke bangsal kesehatan." Ran memberitahu.

Leylin mengacungkan jempol, setelah memberikan tanaman itu pada apoteker maka misinya telah selesai.

Ran kemudian pergi mengikuti Midas menuju area pusat Shenling, sembari membaca informasi mengenai kaburnya mantan eksekutif dan para tahanan. Ketua divisi itu tidak mengucapkan apa-apa namun melihat arah jalan, Ran tahu mereka akan menuju ke mana.

Azure I (END)Where stories live. Discover now