Bab 72

1.1K 261 14
                                    

"...keluarga yang menghargai ilmu pengetahuan di atas segalanya lebih cocok untuk hal ini." -Allendis.

*******************

"bah, bocah sombong sepertimu. Apa yang ingin kau katakan?"

Meskipun terdengar kasar, tapi Duke Keittenberg telah menonaktifkan auranya. Pelayan yang mengantarkan teh datang tepat waktu.

"saya berharap Duke mau mendengarkan sampai akhir. Bagaimanpun, kesepakatan yang saya tawarkan akan menguntungkan kedua pihak."

"apapun yang dimiliki Ravenell tak akan membuatku tertarik."

Alicia menyerahkan dokumen setelah diisyaratkan Allendis.

"Duke bisa memeriksanya sendiri."

Robinson mengerutkan dahi, mulai membaca tulisan-tulisan yang tertera di atas kertas. Beragam ekspresi terlihat di wajah kepala keluarga Keittenberg itu.

"apa kau benar-benar bisa mewujudkan semua yang ada di kontrak ini?"

"tentu saja. Agar lebih meyakinkan, saya akan memberikan bukti."

Alicia kembali menyerahkan dokumen, terdapat beberapa lembar cetak biru. Duke Keittenberg membaca dengan serius, butuh waktu lama namun tak ada satupun yang berbicara seolah tengah menunggunya selesai.

Pria tua itu memegang kepalanya "ini semua...kau dapat darimana?"

Kini meja telah terbalik.

Alicia bahkan hampir mengembangkan senyum.

"sang pengembara tidak hanya memiliki kemampuan bertarung, ia memiliki kebijaksanaan dari berbagai sudut pandang dunia. Saya beruntung bertemu dengannya." ucap Allendis.

"s-sang pengembara!? orang yang bergabung denganmu mengalahkan naga itu?"

Kali ini Reynard yang bertanya, ia tampak terkejut mendengar pernyataan Allendis dan dibalas sebuah anggukan.

"kenapa kau menyerahkan ini padaku? kau bisa menciptakan purwarupa benda itu lalu memamerkannya. Ide revolusioner seperti ini, bahkan jika harus bersujud aku akan memaksa untuk melihatnya."

Allendis mengendikkan bahu acuh "seperti yang orang katakan, keluargaku tidak tertarik membuat eksperimen tak pasti seperti ini. Kakek akan membakar kertas ini di perapian dan menyuruhku fokus di pertambangan atau melatih para pasukan. Sebaliknya, keluarga yang menghargai ilmu pengetahuan di atas segalanya lebih cocok untuk hal ini."

Robinson tidak membantah, bagaimanapun ucapan Allendis itu benar adanya. Pria bermata merah itu sudah memakai setengah bahasa informalnya pada orang yang lebih tua di hadapannya.

"berikan aku waktu. Akan kuberikan balasanku nanti."

"aku mengerti."

"tapi, bisakah kau mempertemukan aku dengan pengembara itu? tak apa jika dia tidak menunjukkan identitasnya, melihatnya yang menolak penghargaan raja sepertinya sang pengembara tidak suka orang mengetahui tentangnya."

Allendis melirik sekilas ke arah Alicia, gadis itu mengangguk kecil memberikan persetujuan.

"akan kuusahakan, dia orang yang sangat pemalu dan rendah hati."

'aku tidak pemalu.'

Alicia samar-samar melayangkan protes pada Allendis.

"haha, aku hanya ingin sedikit mengobrol dengannya. Membahas beberapa inovasi yang dia berikan, bertemu langsung dengan pelopornya berbeda dengan hanya melihat karyanya."

Setelah perbincangan ringan, Allendis dan Alicia pergi meninggalkan ruangan milik Duke Keittenberg. Saat Reynard hendak pergi mengantarkan tamu untuk pulang, Allendis meminta Richard untuk menemani mereka.

Azure I (END)Where stories live. Discover now