Bab 52

3.8K 622 21
                                    

"apa kau tahu Reon? orang-orang yang kehilangan kendali pada kesadarannya memiliki kecenderungan menurunkan kewaspadaan mereka sampai titik terendah..." -Alicia.

****************

Serikat dagang Shenling.

Serikat yang mengendalikan wilayah barat di balik layar. Dari luar serikat itu hanya seperti perusahaan dagang biasa, menjalankan bisnis ekspor impor berbagai komoditi pasar umum. Memiliki cabang di berbagai negara, salah satu serikat terbesar di benua.

Namun layaknya cahaya yang bersinar terang, bayangan di baliknya menjadi sangat gelap. Penjualan budak, obat-obatan terlarang, sampai penyuplai senjata perang saudara di beberapa negara kecil. Menyamarkan diri dengan berbagai identitas, serikat dagang Shenling terlibat dalam banyak bisnis ilegal.

'dalang yang membuat Count Mather terbaring koma adalah mereka.'

Seorang bocah berdiri di depan sebuah gudang penyimpanan, dua orang penjaga pintu langsung menghadangnya.

"apa yang kau lakukan disini bocah?"

Bocah itu memasang wajah takut, ia mengeluarkan sebuah plakat dari sakunya.

"m-maaf, saya diminta datang mengantar ini."

Salah seorang penjaga berbadan besar memperhatikan dengan seksama. Penampilan bocah itu biasa saja, rambut hitam dan mata biru. Postur tubuhnya juga kecil, dia terlihat lemah dan tak berbahaya.

'bocah itu memiliki plakat tuan Midas, entah dia membawanya sengaja atau tidak sengaja, itu asli.'

"aku akan mengantarmu pada tuan Midas."

Penjaga itu membiarkannya masuk, ia menyerahkan nasib bocah itu pada atasannya. Bocah itu kemudian masuk ke dalam, wajahnya terbayang di bawah topinya namun kedua matanya sibuk mengedar sekelilingnya.

'tampak luar bangunan ini seperti gudang penyimpanan, tapi setelah masuk strukturnya jauh lebih rumit. Mereka menyusun markas dengan tatanan yang baik.'

Mereka berdua sampai di depan pintu, terdapat ukiran lambang zodiak di pintunya menandakan bahwa itu bukan ruangan biasa.

'divisi scorpio dari dua belas divisi Shenling.'

"aku hanya menemanimu sampai disini, bocah. Kuharap kau masih tetap utuh saat kembali nanti."

Penjaga itu tidak bercanda, ia sudah hafal dengan orang-orang yang akan melewati batas pintu itu hanya memiliki dua nasib, tidak pernah keluar sama sekali atau kembali dalam keadaan tak bernyawa. 

"terima kasih atas bantuan dan perhatiannya, tuan." bocah itu membungkuk hormat melepas kepergian pria berbadan besar itu.

Tangannya kemudian mengetuk pelan terdengar bunyi 'klik' tanpa suara lanjutan. Seolah mencoba mengatakan bahwa pintunya sudah tak terkunci dan ia bisa masuk ke dalam.

Whoosh

Dalam ruangan gelap, beberapa bilah belati melesat ke arah pintu yang baru terbuka. Senjata itu pasti akan mengenai kepala jika bocah yang baru memasuki ruangan tidak langsung menghindar.

"Ah, sial."

"Haha, kau kalah taruhan. Berikan padaku taruhanmu."

"ternyata dia lebih baik dari orang yang pertama."

Suara perbincangan terdengar dari dalam ruangan, setelah bocah itu masuk ruangan menjadi terang. Lima orang berada di sana, empat orang duduk berhadapan dan seseorang yang seperti ketua duduk di depan meja kerja. Di sudut ruangan tampak mayat seseorang yang masih baru. Bau asap rokok dan alkohol sampai darah memenuhi penciuman.

Azure I (END)Where stories live. Discover now