Bab 32

6.1K 982 30
                                    

"tugasku adalah mengintai dan mendukung jalannya pertarungan..." -Alicia.

******************

Festival Bulan adalah sebuah perayaan yang dilakukan untuk meyambut datangnya musim dingin. Dinamakan festival bulan karena diadakan di malam purnama terakhir di akhir tahun, semua orang di berbagai wilayah Thea akan mengenakan pakaian serba putih. Kota Osbolt menyelenggarakan festival terbesar di Thea, berbagai pertunjukkan atraksi, parade, hingga barisan stan makanan ada disana.

'waktu terburuk untuk membuat kekacauan.'

Alicia berdiri di atap menara, ia bisa melihat susana meriah festival yang akan segera dimulai. Wajah orang antusias, bahagia, dan senang bercampur menjadi satu. Orang-orang itu bahkan tidak akan menyangka seekor makhluk akan menyerang dan menghancurkan malam festival.

'aku ingin mencegah makhluk itu datang ke ibukota. Tapi aku tak berhasil menemukan apapun, tidak ada informasi di novel, intel Carlos bahkan penyelidikan Allendis, seolah makhluk itu hanyalah bualan semata. Makhluk itu hanya muncul, menghancurkan kota lalu berhasil dikalahkan Reon dan Allendis. Tak ada mata rantai yang menghubungkannya dengan apapun.'

Alicia turun dari puncak menara setelah mengikatkan tali dan menuju sebuah atap bangunan, di sana Allendis dan Reon sedang bersiap-siap. Mereka bertiga memakai pakaian hitam yang mirip dengan death crow walaupun tanpa tudung dan penutup wajah.

'satu-satunya cara adalah menghentikannya saat ia muncul. Setelah mengalahkannya mungkin aku akan menemukan petujuk.'

Alicia teringat percakapannya dengan Hilda saat pergi ke gereja pada malam pembangkitan berkat. Nenek tua itu berkata naga adalah makhluk perwujudan dewa, eksistensi agung yang dipuja layaknya dewa. Tapi kenapa naga malah menyerang makhluk ciptaan para dewa? apakah kota ini memang pantas mendapat penghukuman? 

'bagaimanapun naga itu tidak boleh menghancurkan kota seenaknya. Ini bukan sebuah tindakan heroik, aku melakukannya untuk keuntunganku sendiri. Profit pribadi di atas segalanya!'

Allendis yang melihat Alicia turun dari menara membuka mulut "sudah selesai?"

Alicia mengangguk "ini tempat terakhir. Dari sini tempat paling pas menyambut makhluk itu."

Allendis melirik ke arah Alicia yang tengah mengencangkan pengikat di pahanya.

"kau yakin cuma membawa belati kecil itu?"

Duke muda itu berpikir Alicia perlu membawa pedang yang memiliki kekuatan dan jangkauan  serangan lebih luas, ketimbang belati pendek yang kurang efisien dipakai saat bertarung melawan makhluk berukuran besar.

"tugasku adalah mengintai dan mendukung jalannya pertarungan. Aku perlu bergerak secepat mungkin, itu sebabnya senjata ringan akan memudahkanku. Jangan khawatir, aku tak akan merepotkan."

"yah, jika kau percaya diri dengan kemampuanmu sampai seperti itu, apa boleh buat."

"uhm, nona." Reon yang sejak tadi diam angkat bicara.

"iya?"

"apa benar naga itu akan muncul?"

Alicia tidak langsung menjawab, ia melihat ke bawah, orang-orang yang tengah bergembira di festival, namun sebentar lagi tawa senang akan berubah menjadi tangisan keputusasaan. Tidak ada yang bisa Alicia lakukan, ia tidak bisa menyuruh mereka menghentikan festival bulan dan mengungsikan warga di sini dengan alasan seekor naga akan datang untuk menghancurkan kota. Siapa yang akan percaya dengan omong kosong seperti itu?

'dunia ini adalah dunia novel, entah bagaimana bisa aku berada disini. Selama aku menjadi Alicia, semua tulisan di dalam cerita nyata adanya. Begitupula aku yakin makhluk itu akan datang.'

Azure I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang