Bab 29

6.7K 992 33
                                    

 "..Semuanya mempunyai orang yang berharga di dalam hati mereka. Aku, bos, dan death crow bukan pahlawan, tapi kami berusaha melindungi tempat berharga kami." -Three.

******************

Alicia tengah menduduki sebuah kursi di alun-alun sendirian, matanya tertuju pada sebuah buku kecil di tangannya. Waktu menunjukkan pukul delapan kurang dua puluh menit. Dia sengaja datang lebih awal untuk membaca buku sembari menikmati suasana kota Osbolt.

'hidup seperti inilah yang kuinginkan.'

Tidak ada konflik yang menguras tenaga, hidup tenang dan damai, pengangguran yang memiliki banyak uang, memangnya apa yang lebih baik dari hidup seperti itu?

"adik manis, apa kau mau ikut dengan kakak?"

Sebuah suara membangunkan Alicia dari lamunannya, kepalanya reflek menengadah ke atas. Three berada di depannya memasang senyum lebar.

"kak Three berbicara seperti orang jahat saja." Alicia menutup buku yang dibacanya.

"haha, aku memang orang jahat yang datang untuk membawa pergi seorang gadis kecil yang duduk sendirian ini. Apa aku datang terlambat? sepertinya kau sudah duduk disini dari tadi."

Alicia menggelengkan kepalanya "tidak, aku sengaja datang lebih awal untuk menikmati suasana disini. Cuacanya bagus untuk membaca buku."

"ternyata begitu. Jika seperti itu, mau pergi sekarang?"

"iya."

Three dan Alicia berjalan beriringan. Kedua wanita itu tiba di depan cafe yang cukup ramai, mereka ikut mengantri untuk mendapatkan tempat duduk.

"apa kau sudah sarapan, Eleven?" tanya Three.

"uhm, belum. Kakak bilang, aku tidak perlu sarapan karena kita akan sarapan bersama kan?"

"baguslah. Aku tidak tahu bagaimana selera bangsawan, tapi tempat ini memiliki menu sarapan paling enak yang pernah kumakan."

"kalau begitu aku tidak sabar mencicipinya."

Setelah menunggu beberapa waktu, Eleven dan Three mendapatkan meja di sudut dekat jendela. Three menyarankan menu makanan pada Eleven.

"Apa kau suka Quiche? Quiche disini sangat enak, mereka tidak pelit memberikan ham dan keju di dalamnya. Kau pasti puas memakannya. Bagaimana dengan sandwich isi telur dan daging?" Three berucap dengan semangat.

"baiklah, aku akan memesan sesuai saran kakak. Minumannya aku pesan teh chamomile hangat."

"aku pesan jus berry."

Pelayan menulis pesanan mereka kemudian melenggang pergi meninggalkan Three dan Eleven.

"jadi, apa yang biasa kau lakukan saat tidak mengerjakan misi?" tanya Three membuka pembicaraan.

Eleven memiringkan kepalanya, matanya melihat ke arah langit-langit, ia sedang berpikir hingga mulutnya bersuara.

"biasanya aku membaca buku, atau berjalan-jalan di taman. Berlatih juga kulakukan sembunyi-sembunyi. Kehidupan bangsawan tidak semenyenangkan kedengarannya ya?"

"setelah mendengar ucapanmu, kurasa hidupku tidak terlalu buruk. Masa kecilku memang bukan waktu yang indah, tapi aku menikmati hidupku saat ini, bersama orang-orang di 'scarlet bloom', death crow, dan juga kau, Eleven."

"aku senang jika kakak senang."

Tidak lama, makanan yang mereka pesan datang, mereka makan dan mengobrol dengan ringan. Setelah sarapan, Eleven dan Three meninggalkan cafe. Mereka memilih berjalan-jalan di pasar. Pergi ke toko yang membuat mereka tertarik. Awalnya Eleven menyarankan pergi ke toko buku, tapi ditolak mentah-mentah oleh Three yang memaksanya masuk toko kosmetik.

Azure I (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя