Side Story : Rubeus Angius (Part VI)

63 19 0
                                    

"arrgh! para penjilat menjijikkan itu tidak pernah tahu kapan saatnya untuk berhenti." 

Sesaat setelah tiba di ruang pribadi, Vincent menarik kerah pakaiannya melepas jubah kebesaran yang dikenakannya.

Sebagai salah satu pentais politika kerajaan Thea, konferensi antarnegara adalah agenda yang wajib dihadiri olehnya. Penguasa wilayah Timur yang terkenal akan pasukan militer dan pertambangannya, orang-orang tak mungkin melepas kesempatan untuk sekedar menjalin koneksi.

Empat tahun berlalu.

Sejak ia pertama kali bertemu dengan cucu laki-lakinya.

Seorang anak kecil yang rapuh tanpa siapapun di sisinya. Vincent bertatapan mata dengan netra sewarna darah, ia tidak takut sama sekali. Hanya ada rasa bersalah yang terbangun di dalam dirinya.

Jika saja ia bisa mencegah putrinya jatuh cinta pada orang yang salah, mungkin semuanya tak akan menjadi seperti ini.

Victoria adalah satu-satunya anak dari keluarga Ravenell, Vincent menyayanginya layaknya seorang ayah setelah istrinya meninggal. Untuk putrinya, ia akan mengabulkan permintaan apapun.

Namun di satu waktu, Victoria meminta sebuah hal yang tak biasa.

Menikah.

Dengan pria yang telah memiliki dua istri.

Vincent mencoba untuk memberitahunya bahwa Finley Carswell bukanlah pria yang bisa mencintainya ataupun membahagiakannya.

Namun cinta itu buta.

Baik Victoria dan Vincent adalah orang yang lemah pada cinta.

Perasaan Victoria pada Finley yang bertepuk sebelah tangan.

Kasih sayang seorang ayah pada anak perempuannya.

"aku akan menikahi putrimu Duke Ravenell dengan beberapa syarat."

Para bangsawan adalah orang licik, ketika memiliki kesempatan mereka mencoba mengambil semua yang bisa diraih.

Demi keinginan putrinya, Vincent harus mengorbankan wilayah perbatasan diambil oleh keluarga kerajaan, begitupula kesepakatan militer yang membuat pasukan ksatria macan hitam terlibat berbagai  konflik internal mapun eksternal.

Lambat laun, keluarga Ravenell kehilangan pengaruh politiknya. Setelah acara pernikahan Vincent pergi meninggalkan ibukota untuk memberantas kelompok-kelompok bandit yang mengganggu kedamaian Thea.

Bahkan setelah keadaan menjadi cukup stabil, perang saudara pecah di kekaisaran Crosch. Pasukan ksatria macan hitam juga ikut terlibat untuk menjaga area perbatasan. 

Butuh waktu beberapa tahun baginya kembali ke ibukota, Vincent menerima penghargaan atas pencapaiannya. Ia mencoba mencari putrinya hanya untuk menemukan bahwa semuanya telah hancur.

Vincent marah dan mencoba menegakkan keadilan.

Para bangsawan yang dulu berada di bawah naungannya telah beralih, ia tak lagi memiliki pengaruh terhadap mereka. Bahkan dengan semua pencapaiannya di medan pertempuran, ia tak lebih dari sekedar pion.

Itu adalah salah satu kesalahan terbesarnya.

Keluarga kerajaan dan Keluarga Robberstein telah merencanakan ini. Mereka ingin menekan Ravenell yang memiliki banyak kekuatan di seluruh kerajaan Thea.

Betapa bodohnya untuk menyadari itu sekarang.

Vincent yang bahkan tidak diijinkan menemui putrinya berjalan tanpa arah di istana, hingga ia masuk ke area hutan yang asing. 

Azure I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang