Bab 79

920 192 10
                                    

"Kebenaran tentang dewa kegelapan terkubur dalam ilusi kebohongan." -Hilda's story.

********************

"kenapa kau mengajaknya kemari?"

Alicia menyeka keringat di wajahnya setelah berlatih mengendalikan kekuatan berkatnya. Siang hari cukup hangat di lapangan pelatihan vila keluarga Ravenell, gadis itu hanya memakai satu lapis kaus dan celana panjang dengan sepatu boot tinggi.

"bukankah kau yang menyuruhku untuk menariknya ke sisi kita." Allendis berjalan mendekati Alicia.

Klang

Sebuah pisau kecil meluncur ke arah Alicia dengan kecepatan tinggi dari belakang, tapi gadis beriris biru itu tanpa usaha berarti berhasil menghalaunya dengan kekuatan aura perisai miliknya.

"apa kau berniat membunuhku?"

Allendis bersiul "reaksimu menciptakan perisai jauh lebih cepat dari sebelumnya."

Saat Alicia sibuk melempar tatapan tajam ke arah Allendis terdengar suara ledakan tawa.

"hahahahaha, siapa sangka gadis yang dirumorkan sakit dengan kondisi keluarganya hancur menyembunyikan topeng seperti ini." Pria yang ikut bersama Allendis akhirnya bersuara.

"kau sudah tahu kenapa terkejut?" tanya Alicia datar.

Allendis sudah memberitahunya bahwa Reynard Keittenberg telah memutuskan untuk bergabung bersama mereka. Ia bahkan menulis namanya pada kontrak darah.

"yah, aku hanya memiliki dugaan. Tentu saja itu berbeda dengan melihatnya secara langsung."

Reynard membenahi kacamatanya "aku dapat membaca gestur, sekecil apapun sebelum menyatukannya menjadi satu informasi utuh. Tapi jika boleh jujur nona adalah orang paling sulit untuk kubaca, sekarang mungkin Duke Ravenell juga termasuk."

Putra pertama Duke Keittenberg adalah anak yang memiliki kuasa sejak kecil. Bukan hal baru melihat orang-orang mencoba mendekatinya. Karena kejeniusannya, ia menuai banyak pujian namun hanya terlihat dari sisi luar saja. Reynard yang sensitif memperhatikan detail kecil dari orang-orang itu tahu mana pihak yang benar tulus atau mencoba menutupi maksud sebenarnya.

Alicia meletakkan pedang kayu ke tempatnya kembali "kalian datang ingin bicara bukan? aku akan pergi membersihkan diri terlebih dahulu."

Allendis dan Reynard kemudian berpindah ke ruang tamu agar bisa berbincang lebih nyaman.

"sekuat apa nona Alicia Foster?" Reynard bertanya di sela-sela perjalanan mereka.

Allendis tidak langsung menjawab, seolah mendalami pertanyaan dari Reynard.

"sekuat aku? tapi terkadang aku merasa akan kalah jika dia melawanku dengan serius. Tentu aku bisa mendominasinya jika hanya kekuatan, walaupun begitu gadis itu tampak selalu punya beberapa kartu tersembunyi."

'terlebih dia belum 100% mampu mengendalikan kekuatannya.'

Allendis ingin tahu seberapa jauh gadis itu bisa berkembang. 

'aku ingin suatu hari kami bisa bertarung serius.'

Jantungnya berdebar memikirkan sosok yang menari dengan lihai sebagai gerakan bertarung, namun tajam dan akurat tanpa kekuatan berlebih. Allendis selalu menyukai pertarungan dengan orang kuat, Alicia adalah salah satu orang yang masuk dalam daftarnya.

"apa Marquess Foster selama ini diam-diam mengajarinya?"

Allendis terdiam sejenak, mengingat kembali pertarungan bersama mereka selama ini.

Azure I (END)Where stories live. Discover now