Bab 83

751 176 7
                                    

"sekali lagi, berikan kesempatan sekali lagi." -Felix.

***************************

Tidak ada siapapun yang tidak tahu tentang wilayah utara kerajaan Thea. Meskipun sejarah memudar dan mulai kehilangan sedikit demi sedikit kebenarannya namun kisah-kisah heroik para pahlawan akan terus diceritakan dari generasi ke generasi.

Begitupula sisa-sisa perang panjang yang sempat mengancam umat manusia.

Sebuah tempat dimana makhluk-makhluk ternoda bersarang, mencari kesempatan untuk menjejakkan kaki keluar, orang-orang menyebutnya 'hutan terlarang'.

Hutan dengan pepohonan tinggi yang sudah berusia ratusan tahun, jalan terjal penuh bebatuan. Wilayah utara yang terletak di deretan pegunungan selalu diselimuti kabut menambah kesan misterius.

Itu sebabnya wilayah yang dulunya digunakan sebagai basis militer disebut kota Nebel.

Kota yang tertelan dalam kabut.

Mansion Foster adalah bangunan yang paling dekat dengan hutan terlarang, sebagai penjaga garis depan yang melindungi orang-orang dari serangan monster.

"nona, kerah pakaian anda sedikit terlipat." ucap Hilda.

Alicia membiarkan pengasuhnya itu membenahi kemejanya. Hari ini, ia mengenakan setelan seragam ksatria. Seragam abu-abu biru yang terdiri dari kemeja, mantel, celana dan jubah dengan lencana perak dihiasi kristal biru keunguan berbentuk bunga Delphinium tersemat di dadanya. Ia meletakkan pedang artifak di tali pinggangnya.

Untuk pertama kalinya, Alicia Foster akan tampil sebagai kepala keluarga sekaligus sosok pemimpin pasukan ksatria serigala perak.

Pintu kereta terbuka, di hadapannya berderet orang-orang yang memberikan hormat padanya. Komandan Bastille berada barisan depan diikuti beberapa pria yang ia tebak sebagai kapten pasukan cabang,

"Selamat datang! Marchioness Alicia Foster!"

Alicia memasang senyum profesionalnya, menerima uluran tangan Reon untuk membantunya turun dari kereta.

"terima kasih atas penyambutannya. Kalian bisa menurunkan hormat sekarang."

Gadis itu mengedarkan matanya pada pasukan ksatria, ekspresi beragam terlihat disana. Orang-orang yang sudah mengenalnya tampak senang dengan kedatangannya, namun di sisi lain ada yang tampak penasaran, bingung, bahkan meremehkan.

'sepertinya sebelum mengurus hutan terlarang, aku perlu mengurus pasukan ini terlebih dahulu.'

"seperti yang kalian dengar. Meskipun belum secara resmi, mulai sekarang aku adalah Marchioness Foster. Aku akan memimpin pasukan ini melakukan ekspedisi tahun ini. Tapi sebelum itu..."

Seperti hukum rimba dimana yang kuatlah yang menang. Alicia menarik pedang di pinggangnya.

"kalian boleh menantangku bertarung. Siapapun atau berapapun bisa maju dan berhadapan denganku."

Mendengar ucapan Alicia, para ksatria tentu saja terkejut. Komandan Bastille baru ingin berbicara saat ada sebuah suara menyela terlebih dahulu.

"hahahahahaha, bagus sekali. Aku tidak pernah suka dengan para bangsawan yang selalu bersikap kaku. Bagaimanapun sebagai seorang ksatria yang terpenting adalah kekuatan, ijinkan saya bertarung dengan anda Marchioness."

"Felix kau-" 

Reon sudah siap bergerak maju tapi Alicia merentangkan tangan untuk menghalangi Reon.

"tentu." Alicia mengubah senyumnya menunjukkan keangkuhannya "hanya kau saja? aku tidak keberatan kau bersama temanmu yang lain."

Wajah pria yang tadinya berdiri di barisan tengah itu sedikit memerah, ucapan nona bangsawan itu berhasil sedikit memancingnya.

Azure I (END)Where stories live. Discover now