Bab 24

6.5K 1K 18
                                    

"ti-tidak, itu saya hanya membantunya karena saya ingin, saya tidak layak mendapat pujian sebagai orang baik." -Arabella.

************************

Ratusan orang menatap ke arah Alicia. Ia bisa merasakan berbagai macam respon mewarnai hadirin pesta tehadap kedatangannya. Setiap anak tangga yang Alicia turuni terasa berat, tapi ia harus menahannya, demi tujuannya.

"dia Alicia Foster?"

"Dari keluarga Marquess Foster di wilayah utara kan?"

"dia lebih cantik dari yang dirumorkan, kudengar dia sakit-sakitan."

"apa kau lihat? dia memakai jubah pasukan serigala perak."

"wah, keluarga pemimpin pasukan serigala perak."

Alicia memasang senyum anggun, ia berjalan tegap dan pasti. Gadis itu tidak ingin menarik perhatian semua orang tapi karena sudah terlanjur, ia akan mengubah suasananya menjadi keuntungan untuk dirinya sendiri.

Ia melangkah lurus ke satu arah, sebuah singgasana yang berada di tengah pesta. Kursi takhta milik keluarga kerajaan. Alicia lalu membungkuk hormat pada pemilik ketiga kursi yang tengah duduk disana. Ini saatnya mengaktifkan mode profesionalnya.

"Alicia Foster menghadap yang mulia pangeran mahkota. Saya memohon ampunan pada Yang Mulia karena telah lancang datang terlambat. Saya menghadapi kendala karena kusir saya dan terpaksa mengambil jalan memutar saat dalam perjalanan kemari dan terpaksa mengemudikan kereta kuda seorang diri. Saya berharap Yang Mulia sekalian mau menerima permintaan maaf dari saya yang lancang ini."

Seisi pesta hening sejenak, kemudian para bangsawan mulai berbisik-bisik.

"Kendala?"

"kenapa Nona Foster tidak menyuruh ksatrianya mengendarai kuda dan malah mengendarainya sendirian?"

"sepertinya dia terlalu baik hati dan lebih memilih untuk menolong kusir kuda itu."

Pangeran mahkota kemudian membuka mulutnya "Alicia Foster, aku sudah mendengar pembelaanmu. Berdasarkan hukum kerajaan seharusnya kau menerima hukuman karena keterlambatanmu, menimbang kecelakaan yang kau alami, dengan kuasaku sebagai pangeran mahkota kerajaan Thea, aku mengampunimu. Sekarang kau bisa pergi bergabung dengan bangsawan muda lainnya. Kuharap kau menikmati pestanya."

'apa pangeran terkejut melihatku?'

Itu yang sebenarnya ingin Alicia katakan pada pria bersurai pirang dan bermata coklat di depannya. Pangeran dan keluarga dari ibunya, bangsawan Robberstein adalah orang yang mengirim grup pembunuh padanya. Orang-orang yang menginginkan keruntuhan keluarga Foster.

'aku tak akan membiarkan kalian bertindak sesuka hati.'

Alicia lalu menyapa bangsawan yang menghampirinya, mereka bertanya perihal kejadian yang dialaminya. Alicia tentu saja membalas dengan raut pilu, seolah ia adalah orang paling sial di dunia. Gadis itu sengaja melakukan itu untuk mendapatkan simpati dari orang-orang.

'sikap simpati akan membuat orang-orang menurunkan kewaspadaan mereka.'

Alicia Foster adalah gadis lemah yang malang, ia ingin orang-orang terus berpikir seperti itu. Tertipu oleh kenyataan dan hanya melihat apa yang ingin mereka lihat.

Setelah sesi tanya jawab dengan para bangsawan yang panjang, Alicia pamit undur diri sejenak, gadis itu bahkan menolak ajakan berdansa pria-pria yang tertarik dengannya. 

'aku harus pergi menemui seseorang, balkon adalah tempat termudah mencari dimana ia berada.'

Ia melangkah menuju balkon, Tangannya menyibak salah satu sisi tirai, gadis itu melihat ada seseorang yang sudah menempati balkon itu.

Azure I (END)Where stories live. Discover now