Bab 50

4.7K 727 63
                                    

"...kurasa aku bisa membantumu. Itu gunanya teman, kan?" -Louis.

***********

"nona yakin ini tempatnya?"

"tentu saja."

Setelah dua hari perjalanan, Alicia dan Reon berhasil sampai di Terta. Hari sudah menjelang malam saat mereka menginjakkan kaki di ibukota wilayah barat. Alicia berhenti di sebuah bangunan yang terlihat lengang karena baru saja buka.

"i-ini kan rumah bordil, nona."

Alicia tidak menjawab Reon, ia memasuki bangunan dan berbicara dengan resepsionis.

"permisi."

"iya, apa anda mau pesan ruangan? kami memiliki beberapa kategori, anda ingin yang seperti apa?"

Alicia tersenyum "ini aku, madam Red."

Pupil wanita resepsionis itu seketika membesar menyadari siapa wanita bersurai hitam di depannya.

"Eleven! bagaimana kabarmu?"

Madam Red tersenyum cerah melihat Eleven yang baru tiba di rumah bordil cabang scarlet bloom. 

"aku baik-baik saja, bagaimana dengan orang-orang di scarlet bloom?"

"mereka baik-baik saja. Mereka sering menanyakan tentangmu, kau harus menemui mereka lain kali. Oh, ada beberapa dari mereka disini."

"Eleven!!"

Seorang wanita berambut merah muda langsung beringsut memeluk Eleven.

Madam Red menggeleng-gelengkan kepalanya "baru saja aku membicarakannya."

"lama tak berjumpa, kak Three."

"Aku sangat rindu padamu. Lama sekali kau tidak mengunjungi kami, apa kau baru berhasil kabur dari mansion Duke Ravenell?"

"haha, aku sudah mengatakan pada Bos kalau ini hanya kesalahpahaman. Aku akan menceritakannya pada kakak nanti."

"hei Three, mau kau letakkan dimana vas bunga-"

Crash

Sosok itu menjatuhkan vas yang dipegangnya dan diam terpaku, matanya terfokus pada satu arah.

"hei, kenapa kau menjatuhkannya? itu vas mahal." protes Three.

"lama tak berjumpa, kak Four." Eleven mengalihkan pandangannya pada Four.

Four membuka dan menutup mulutnya beberapa kali, ia berjalan maju mendekati Eleven untuk menepuk kepalanya.

"lama tak berjumpa, Eleven."

"sebenarnya aku tak ingin merusak sesi reuni kalian, tapi para pelanggan sudah mulai berdatangan. Dan juga sepertinya kau harus memberikan penjelasan pada temanmu itu, Eleven. Dia tampak kebingungan."

Eleven, Three, dan Four baru menyadari jika tempat itu tak lagi kosong. Eleven juga perlu perlu memberitahu Reon mengenai hubungannya dengan tempat ini.

"maaf, Eleven. Aku terlalu fokus sampai tidak menyadari kau baru tiba. Aku akan mengantarkanmu ke ruanganku untuk membersihkan diri. Four, kau antar teman Eleven."

Eleven menatap ke arah Reon "maaf, akan kujelaskan semuanya nanti."

Tubuh Eleven terasa ringan setelah mandi, Three langsung menoleh padanya saat keluar dari kamar mandi.

"kau sudah selesai, Eleven?"

"sudah, terima kasih sudah meminjamkanku kamar mandi."

"kenapa kau sungkan begitu? kau adalah adik perempuanku, berhentilah bersikap kaku. Duduklah, biar kukeringkan rambutmu."

Azure I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang