Bab 67

1.9K 371 28
                                    

Note gak seberapa penting : Suka banget op & ed anime sk8 the infinity. Op nya relate sama animenya jadi sering gk ku skip wkwk. Ed nya udah kuduga dinyanyiin sm Yuuri (ngefan banget aku sm dia) vibesnya mirip lagu ed haikyuu yg nico touches the wall. Silahkan dengerin kalau tertarik.

*********************

"Nona mengatakan masih belum mampu mengemban tanggung jawab, itu bisa dipelajari, selama nona memiliki kemauan untuk berkembang nona pasti bisa menjadi pemimpin dan figur bagi rakyat wilayah barat." -Alicia.

***********************

Misi penyerangan serikat dagang Shenling sukses besar. Allendis dan Louis menghabisi para petinggi serikat, menyisakan beberapa yang memilih menyerah. Seperti dugaannya, eksekutif Leo terpana pada Allendis dan langsung beralih pihak sekejap mata.

Louis berhadapan dengan Sirius, buronan yang tengah ia kejar. Mereka bertarung sengit namun pangeran kedua kekaisaran Crosch itu mampu membuatnya kehilangan satu tangan.

Alicia berencana untuk kembali ke 'scarlet bloom' bersama orang-orangnya, meskipun begitu ia memutuskan untuk menetap sementara di mansion keluarga Mather untuk menemani Lilian yang baru saja kehilangan ayahnya.

Lilian berada di depan batu nisan, tertulis nama Harrison Mather dan tanggal kehidupannya. Gadis itu tidak lagi menangis mencoba terlihat tegar, kedua kelopak matanya masih terlihat sedikit bengkak. 

Tidak banyak yang datang ke pemakaman karena kondisi wilayah yang tidak stabil. Lilian hanya ditemani pelayan yang dekat dengannya dan orang-orang dari pihak Alicia yang menyerang Shenling waktu itu untuk membantu prosesi pemakaman.

Alicia dengan beberapa perban di tubuhnya melihat dari kejauhan.

"kondisinya sudah tidak tertolong." Seven dengan berat hati berucap.

Sebuah vonis final dari seseorang yang punya latar belakang medis tidak mungkin sebuah kebohongan. Terlebih Seven bukan seorang yang akan menutupi kebenaran.

Alicia berbisik "apa tidak ada cara menyelamatkannya?"

Seven menggeleng "walaupun Count masih bernapas, otaknya sudah lama mati. Dia layaknya sebuah cangkang kosong, bahkan dengan metode medis atau kekuatan berkat sekalipun, tetap tidak mungkin."

"kau tidak ingin mendekatinya? sekaranglah kesempatanmu."

Alicia melirik ke sebelahnya, pria bersetelan hitam senada dengan rambutnya berdiri di sebelahnya. Pandangan mereka tertuju pada Lilian.

'Lilian Mather tengah berada di titik terendah, mengambil keuntungan darinya sekarang adalah saat yang tepat.'

Alicia menolaknya "kau mungkin benar. Sayang sekali aku masih punya nurani dan bukan seorang br*ngsek yang tidak mengerti situasi."

"ucap seseorang bermuka dua untuk menarik simpati."

"katakan pada psikopat yang mengirimkan kepala manusia sebagai hadiah ucapan."

Allendis menarik salah satu sudut bibirnya "menyenangkan sekali melihat ekspresi Duke Robberstein saat itu."

Alicia memutar bola matanya, tidak akan ada habisnya jika melanjutkan perbincangan dengan orang sepertinya. Gadis itu memilih pergi meninggalkan kompleks pemakaman, Reon berada di sebelah kereta kuda menantinya.

"nona ingin pergi kemana?"

Alicia sempat berpikir, ia tidak memiliki tujuan dan hanya ingin menghabiskan waktu sembari memulihkan tubuh.

"aku tidak yakin, apa kau punya pendapat?"

"bagaimana dengan perpustakaan? saya sempat melihat sebuah perpustakaan kecil di area pasar, ada kursi yang teduh di bawah pohon."

Azure I (END)Where stories live. Discover now