Bab 19

6.8K 1K 18
                                    

"kau mempengaruhi mereka untuk kepentinganmu sendiri." -Alcyon

*************************

Seluruh tubuh Eleven mengeluarkan cahaya hitam, ia juga mengaktifkan penguatan diri berdampingan dengan auranya. Eleven menuangkan setengah kekuatannya untuk melapisi tubuhnya, fisiknya terasa lebih ringan dan kuat dari sebelumnya. 

'aku hanya bisa mengendalikan setengah kekuatanku saja saat ini.'

Simbol tulisan kuno mencuat di tangannya yang tertutup pakaian gelap. Ia mengingat Hilda menjelaskan bagaimana aura bisa digunakan.

"Aura adalah kekuatan yang membuat penggunanya memiliki kuasa atas dirinya dan apapun yang dikehendakinya."

"nona bisa menyerang dan berlindung dengan kekuatan yang nona miliki. Aura adalah kekuatan ofensif dan defensif terkuat yang bahkan dulu digunakan oleh pahlawan kuno. Karena kekuatan nona sangat besar, aura yang nona miliki juga akan menjadi sangat kuat. Tapi meskipun nona memiliki kekuatan yang besar, tubuh nona masih muda dan belum terbiasa dengan kekuatan berkat, secara teori dan kemampuan nona memang mampu menggunakannya, tapi fisik nona belum bisa mengendalikannya sepenuhnya."

'akan berbahaya jika aku menggunakan seluruh kekuatanku.'

Alcyon menepuk tangannya "hebat! hebat! ternyata kau masih menyembunyikan kekuatanmu ya? seorang dark priest muda yang sudah bisa menggunakan aura. Ini sebuah kejutan yang luar biasa. Aku jadi semakin penasaran dengan identitasmu."

Alcyon melihat Eleven dengan tatapan terkesan. Walaupun menggunakan pakaian tertutup tidak sulit menebak usia gadis itu.

'setidaknya dia belum mencapai usia 20 tahun, aku ingin sekali membawanya ke sisiku.'

Ia tidak bisa melepaskan bibit berbakat di depan matanya begitu saja.

"mari kita lihat kemampuanmu." tambah Alcyon.

Eleven tidak menggubris ocehan Alcyon, ia harus fokus pada pengendalian kekuatannya. Kakinya melangkah maju, melayangkan belati di kedua tangannya untuk menyerang. Alcyon berhasil mematahkan serangannya, dan balik membalas. Level pertarungan mereka sudah berbeda tingkatan dari sebelumnya.

Clang clang crreaasshh

Suara bilah besi saling berbenturan, aura mereka juga membuat ruangan retak dan rusak. Lesatan cahaya putih mengincar leher Eleven, gadis itu membalas dengan melepaskan kekuatan aura dari belatinya. Aura hitam dan putih mencoba saling mendominasi.

whuuushh boom boom

"haha, kurasa ruangan ini tak akan bertahan lama." ucap Alcyon.

Eleven dan Alcyon tengah berada di sisi bersebrangan, Eleven di atas ranjang yang sudah roboh sedangkan Alcyon berdiri di tumpukan set kursi dan meja yang juga sudah hancur. Terdapat beberapa luka goresan pada mereka berdua.

"wow, kau bisa mengimbangiku, kau benar-benar kuat. Tidak banyak yang bisa bertahan setelah terkena serangan auraku."

"kau juga kuat." Eleven tidak menyukainya tapi ia setuju tentang itu, kemudian maju bertarung kembali.

Alcyon kembali berbicara walaupun mereka tengah bertarung sengit.

"Sebenarnya aku penasaran, apa penyerangan grup gagak kalian itu adalah rencanamu?"

Eleven sedikit terkejut tapi ia membalas perkataan musuhnya. "Itu tidak mungkin."

"Sebenarnya itu mungkin saja. Memangnya tidak aneh, grup pembunuh elit yang tidak suka berkonfrontasi tiba-tiba menyerang grup pembunuh lain? Jika menimbang keberadaanmu maka akan muncul jawaban yang masuk akal."

Azure I (END)Where stories live. Discover now