Bab 85

776 166 3
                                    

"itu ucapan yang keren, nona." -Reon.

********************** 

Pagi-pagi sekali, para ksatria sudah berbaris di depan markas. Mereka mengenakan seragam formal lengkap bersama senjata masing-masing. Seperti menyetujui, cuaca cukup cerah, meskipun dalam keadaan berkabut dalam wilayah utara setidaknya jarak pandang jauh lebih lebar dari biasanya.

Alicia berdiri di hadapan mereka, di sebelahnya Bastille sebagai komandan pasukan serigala perak dan Reon yang meskipun telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil komandan, tidak mengubah fakta bahwa ia adalah salah satu ksatria kuat yang disegani.

"PERHATIAN!!" Bastille menyerukan aba-aba.

Para ksatria kemudian memasang posisi siaga, siap dan fokus memperhatikan pimpinan mereka.

Bastille lalu menyerahkan komando pada Alicia. Satu-satunya wanita diantara kumpulan ksatria yang bertubuh lebih besar darinya. Namun setelah membuktikan kemampuannya, mereka semua menyegani keturunan terakhir keluarga Foster itu.

"Hari ini kita akan pergi melaksanakan sebuah kewajiban. Kita adalah orang-orang terpilih yang berada di garis depan, seperti yang tertulis pada sejarah sebelumnya dan akan terus seperti itu untuk seterusnya. Aku percaya pada kalian semua, sebuah kebanggaan bagiku bisa pergi bersama kalian hari ini. Tahun ini, kita buktikan bahwa pasukan serigala perak mampu membawa kemenangan kembali."

'ugh, kenapa aku harus mengatakan kata-kata menggelikan seperti ini.'

Alicia berusaha menahan perasaan malu karena ucapannya sendiri. Semalam, Bastille memaksanya untuk membuat pidato keberangkatan. Tentu saja, Alicia menolak pada awalnya namun antusias para ksatria melihatnya berbicara layaknya pemimpin mereka membuatnya tidak punya pilihan.

Plak plak plak

"hidup, Marchioness!"

"hidup keluarga Foster!"

"hidup pasukan serigala perak!"

Seusai pidato, ksatria-ksatria bersorak-sorai. Alicia berhasil menaikkan semangat dan moral pasukannya. Walaupun mendapat respon seperti positif, Alicia tetap tidak ingin menjadi seseorang yang menjadi sumber perhatian seperti itu. 

"itu ucapan yang keren, nona." ucap Reon bersemangat.

Alicia hanya bisa tersenyum masam.

*****************************

Tidak semua pasukan serigala perak ikut dalam ekspedisi. Sebagian memiliki tugas berjaga di mansion atau beberapa tempat lainnya. Alicia juga meletakkan beberapa ksatria untuk mengawal atau dalam artian lain mengawasi gerak geri Glisetta. Bibinya bisa berpikir bahwa ia memiliki kendali pada kekuatan militer keluarga Foster padahal itu hanyalah ilusi.

Mengendarai kuda, Alicia dan rombongannya bergerak melintasi jalan satu arah menuju hutan terlarang. Tidak ada satupun makhluk yang terlihat, sepi dan sunyi seperti tak ada tanda kehidupan, satu-satunya yang terdengar adalah langkah kuda yang berlari.

"bukankah ini akan menjadi pengalaman nona ikut dalam ekspedisi?" 

Felix sebagai kapten pasukan kedua berujar di tengah perjalanan. 

Alicia menjawab "itu benar. Sudah bertahun-tahun sejak kalian pergi bersama keluarga Foster."

"aku sangat mengagumi Marquess Thomas. Beliau dengan gagah berani maju paling depan saat ia bisa saja memberi perintah pada bawahannya."

"Marquess pernah menyelamatkanku saat aku hampir kehilangan nyawa diserang monster."

Reon tidak ikut dalam obrolan, meskipun dalam hatinya sosok Marquess adalah orang salah satu orang yang telah menyelamatkan hidupnya. Seorang budak dari negara yang runtuh, kotor dan menjijikkan. Marquess Thomas dan Komandan Bastille memberinya rumah untuknya tinggal. Memberi tujuan hidup baru dari ingatan masa lalunya yang telah kabur.

Azure I (END)Where stories live. Discover now