Bab 57

2.9K 492 74
                                    

"aku akan membuktikannya padamu. Jika aku gagal kau boleh membunuhku." -Ran

*****************

Fajar baru saja terbit, Louis masih dalam keadaan setengah sadar di bawah kendali alkohol berjalan keluar rumah bordil 'scarlet bloom'. Ia berhasil menghancurkan tempat transaksi serikat dagang Shenling. Setelah membereskan kekacauan, sisa malam itu dihabiskan dengan menikmati banyak botol wine bersama orang-orang 'scarlet bloom'.

'Alicia pasti akan sangat berterimakasih padaku nantinya.'

Beberapa hari sebelumnya, setelah mendapatkan informasi mengenai lokasi transaksi Shenling. Louis, Three, Four, dan Reon berencana menyerbunya. Diantara banyak tempat, mereka berhasil mengetahui tiga tempat, yaitu mansion, hutan, dan pelabuhan di malam yang sama.

"karena berada di tempat yang berbeda di waktu yang sama, kita harus berpencar." ucap Three.

Louis mengangguk "aku setuju. Kita bisa membawa pasukan dan merancang serangan dadakan."

Para bandit gunung yang Alicia selamatkan dari amukan Allendis dan Reon dari perbatasan wilayah timur waktu itu sekarang berada di Terta. Gadis itu memerintahkan mereka untuk membantunya mengambil alih Shenling.

'sebenarnya sejauh apa perspektif yang dimiliki Alicia, dia sudah menyiapkan bantuan untuk kami bergerak menghadapi Shenling.'

Louis tidak bisa untuk tidak kagum pada gadis itu.

"bagaimana pembagiannya?" tanya Four.

Louis memegang dagunya "hmm, kurasa aku akan mengurus mansion di barat daya Terta."

"kalau begitu aku dan Three akan berpasangan, lebih mudah karena kami saling mengenal."

"aku dan Four akan memilih area hutan."

Tinggal tersisa Reon, orang-orang mengalihkan perhatian mereka pada ksatria bersurai coklat itu.

"serahkan pelabuhan padaku."

Louis menepuk tangannya, mengakhiri rapat "baiklah, kalau begitu sudah diputuskan."

"TOLONG! TOLONG!"

Rumah bordil 'scarlet bloom' yang tenang di pagi hari seketika rusak mendengar suara teriakan keras. Mereka yang tadinya ingin tidur lebih lama dipaksa membuka mata untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.

Three adalah orang yang paling kesal setengah panik mendengar suara itu. Ia memakai sweater sekenanya lalu berjalan keluar kamarnya.

"ada apa!?"

Matanya terbuka sepenuhnya saat mendapati pemandangan di depannya. 

"apa yang sedang kau lakukan?"

Sebuah kejadian tak terduga, Louis tengah menanggalkan pakaian dari tubuh Reon. Pangeran kekaisaran Crosch itu melepas setiap helai baju yang dikenakan Reon. Otak Three tidak bisa untuk tidak terkejut menerima kenyataan itu.

Louis melihat Three berdiri di daun pintu, namun masih sibuk melanjutkan kegiatannya.

"Oh, syukurlah kau sudah disini, Three. Cepat bantu aku."

Three menelan ludah "aku tidak tahu kau memiliki hobi terlarang seperti ini. Padahal kupikir kau tertarik pada Eleven."

 Louis langsung berhenti, ada jeda hening di sana sebelum ia meledak.

"permisi! apa yang kau maksud dengan hobi terlarang!?" 

"kau melepas pakaian Reon, bukankah itu buktinya?"

Azure I (END)Where stories live. Discover now