Bab 86

721 161 7
                                    

"aku sengaja melakukannya. Aku percaya kau akan datang membantuku." -Bastille.

***********************

Komandan Bastille menjadi orang pertama yang maju. Dengan tubuhnya yang besar, ia menggunakan pedang lebar yang kokoh. Kilat kehijauan dari logam adamantite berpadu dengan warna perak emas pada ukirannya, senjata yang diberikan Alicia sebagai hadiah.

Sebagai sosok yang memimpin pasukan serigala perak, ia adalah pejuang yang melindungi paling depan. Tidak masalah bila ia tidak bisa berlari cepat atau menggunakan artifak hebat, bukankah sebuah zirah dan perisai memiliki tugas untuk menahan segala macam serangan agar yang lain tidak terluka? 

Anjing berbulu hitam pendek itu memiliki kaki ramping dengan lengan penuh tenaga. Ia segera melompat ke arah Bastille, gigi taringnya bersiap mengoyak. 

Swoosh Bugh

Ayunan pedangnya tepat mengenai tubuh monster itu. Bastille tidak berhenti sampai disana, ia melanjutkan serangan lanjutan. Tebasan vertikal langsung membelah makhluk itu menjadi dua, sebelum hancur kembali ke bentuk semula.

Reon yang tadinya berjarak beberapa meter jauhnya dari Bastille langsung berlari mendekat, pedangnya menebas kepala monster yang mencoba menyerang komandan pasukan serigala perak itu.

"komandan harusnya memperhatikan sekitar." protes Reon.

Namun Bastille justru tertawa kecil. Ia bahkan menepuk kepala Reon beberapa kali sama seperti saat ksatria bersurai coklat itu masih sangat kecil.

"aku sengaja melakukannya. Aku percaya kau akan datang membantuku."

Reon menyingkirkan tangan Bastille dan berbicara ketus, di hadapan komandannya itu ia tampak seperti anak kecil.

"jangan mempercayaiku. Komandan itu kuat."

"kau benar, aku ini saaangat kuat."

Suasana hangat diantara mereka seperti belum akan memudar selama beberapa saat. Felix kini meloncat mengimbangi seekor monster yang hendak menerjang.

"haha, lihat aku!"

Clang

Pertemuan ujung pedang Felix dan cakar monster anjing menghasilkan bunyi goresan, kekuatan yang berimbang membuat keduanya terpental. Namun monster itu tidak sendirian, Felix yang masih berada di udara kehilangan kesempatan untuk menghindar.

Bugh Slash 

"hei!" Felix bersorak tidak terima.

Terry yang melompat dan menjadikan perut Felix sebagai batu loncatan tidak mempedulikan  dan berhasil menusuk jantung monster, ia bahkan sempat berputar untuk mengumpulkan kekuatan sebelum membunuh monster lainnya.

Karena hilang keseimbangan, wajah Felix mendarat di tanah terlebih dahulu sedangkan Terry berdiri tegak di atas tanah masih dengan sikap tenang.

"terima kasih sudah membantu."

"bwahahaha, apa yang Kapten Felix lakukan?"

"hahahaha dia mendarat tepat dengan mukanya." 

Para ksatria yang melihat itu tertawa keras, bahkan ada yang memegangi perutnya. Alicia memegangi kepalanya yang mulai pusing menerima kenyataan bahwa tidak ada orang-orangnya yang cukup normal disini.

"Br*ngsek, kau sengaja melakukannya, huh?" Felix yang kesal memegang kerah pakaian Kapten pasukan kedua serigala perak.

Terry memiringkan kepalanya "itu tidak bisa dihindari, kita perlu bekerja sama untuk membunuh monster-monster itu."

Azure I (END)Where stories live. Discover now