Bab 70

1.1K 276 7
                                    

"kau tidak boleh mengalihkan pandanganmu saat sedang bertarung..." -Allendis.

***************

"Sayang sekali kalian sudah harus pergi. Aku berharap bisa bersama sedikit lebih lama." ucap Lilian.

Mereka tengah berada di depan mansion Mather, Lilian hendak melepas keberangkatan Alicia dan rombongannya. 

Alicia, Reon, Allendis dan beberapa ksatria macan hitam akan pergi menuju wilayah Selatan. Carlos dan death crow masih perlu menata serikat Shenling di Terta sementara waktu. Louis harus kembali ke negaranya bersama buronan yang menjadi tugas utamanya selama ini.

Mereka sempat melakukan sedikit penyelidikan pada Sirius, alasan kenapa ia membunuh orang-orang. Pria jangkung itu tertawa, seolah pertanyaan Louis dan Alicia saat itu terdengar lucu.

"memangnya harus punya alasan untuk membunuh? seperti makan, aku melakukannya karena itu hal yang sewajarnya kulakukan."

Jawaban itu terdengar seperti omong kosong, tapi reaksi selanjutnya yang mngejutkan. Sirius memuntahkan darah dari mulutnya dan berteriak kesakitan. Dia selalu mengucapkan kata-kata seperti 'bunuh', 'darah', dan 'merah'. Ia baru diam saat dipaksa pingsan namun tubuhnya selalu bergetar setiap helaan napas.

'itu aneh.'

Sirius seperti bukan manusia normal, memang setelah apa yang dilakukannya selama ini dia tidak lagi masuk kategori orang biasa. Tapi tingkah lakunya seperti dikendalikan sesuatu, mengikutinya serupa insting dan jika tidak mengikutinya maka akan menerima hukuman seperti efek samping.

Alicia ingin meneliti pria itu, tapi tak punya cukup waktu. Ia membiarkan Louis mengurusnya dan akan mengabarinya nanti. Bagaimanapun, artifak pedang milik Sirius kini berada di tangannya.

"Terima kasih untuk semuanya nona Lilian, saya merasa sangat nyaman selama tinggal disini."

Lilian menggeleng dan memeluk Alicia "aku yang harusnya mengucapkan itu, terima kasih nona Ran untuk semua yang telah kau lakukan."

"aku tidak melakukan apapun, tuan Duke yang membantumu."

Lilian melirik sekilas pada Allendis, kontak mereka cukup singkat 

"tentu saja aku sangat berterimakasih pada Duke, tapi aku tidak akan melupakan kebaikanmu."

Mereka berdua berpelukan dalam waktu yang cukup lama, Alicia tidak memprotes tindakan gadis itu. Bagaimanapun putri tunggal keluarga Mather baru saja mengalami banyak hal, sebuah pelukan untuk menguatkannya bukanlah masalah besar.

"nona Lilian, anda tidak boleh menahan mereka lebih lama."

Michael berdehem pelan mengingatkan Lilian, pria itu bersikap profesional setelah Alicia memberikannya perintah.

Beberapa hari sebelum keberangkatan Alicia, seseorang datang mengunjunginya. Gadis muda yang telah membulatkan tekadnya.

"aku sudah membuat keputusan."

Alicia tersenyum tenang "saya mendengarkan, nona Lilian."

"aku akan menjadi Countess. Sebenarnya aku masih tidak tahu apa-apa mengenai manajemen wilayah, untuk itu aku memerlukan bantuanmu."

"saya mengerti." Alicia kemudian memanggil seseorang masuk. "kau bisa memperkenalkan diri."

Pria tua itu membungkuk memberi salam hormat pada Lilian "nama saya Michael."

"dia adalah orang yang bisa membantumu. Michael sangat kompeten dalam sistem dan manajemen pengelolaan wilayah, dia akan mengajarkan dan membimbing nona."

Azure I (END)Where stories live. Discover now