Bab 69

1.2K 279 11
                                    

"Meskipun dari luar nona seperti bersikap dingin tapi nona mempedulikan orang lain sampai terkadang melupakan keadaan diri sendiri." -Reon

****************

Pagi-pagi sekali Alicia sudah berolahraga, mengelilingi kota Terta yang masih lengang orang-orang. Namun ia tidak sendirian, Reon dan Four mengikutinya berlari. Ia sudah mengatakan pada mereka untuk beristirahat, bagaimanapun kondisi mereka belum benar-benar stabil berbeda dengannya yang bisa memulihkan diri lebih cepat berkat kekuatan aura.

"bagaimana rasanya memiliki kekuatan berkat?"

Alicia bertanya di sela-sela kegiatan mereka. Reon menjawab pertama kali.

"saya tidak yakin bagaimana menjelaskannya, seperti ada sesuatu yang asing bergerak di dalam tubuh saya."

"memang seperti itu pertama kali, butuh waktu untuk terbiasa."

"nenek Hilda mengatakan nona sangat cepat menguasai kekuatan berkat."

"Hilda terlalu melebih-lebihkan. Aku sempat kesulitan menyesuaikan diri."

"tapi tetap saja nona bisa melakukannya dengan baik. Saya berharap saya bisa seperti nona."

"apa bagusnya menjadi orang sepertiku?"

Orang licik bermuka dua sepertinya dikagumi oleh sosok pahlawan dalam novel terkesan aneh.

"nona sangat kuat namun tidak sombong dan memakai kemampuan nona untuk yang membutuhkan. Meskipun dari luar nona seperti bersikap dingin tapi nona mempedulikan orang lain sampai terkadang melupakan keadaan diri sendiri."

"pfft, hahahahahahaha." Alicia tertawa mendengar penuturan Reon, ksatrianya itu bingung medapat respon tidak terduga darinya.

"maaf, aku tertawa. Aku berpikir ucapanmu itu lucu sekali. Aku tersanjung kau memandangku seperti itu Reon, tapi aku lebih senang kau menjadi dirimu sendiri." Gadis itu menepuk bahu Reon.

Mereka berhenti sejenak saat Alicia dan Reon menyadari Four yang menghilang dan muncul sembari membawa beberapa botol minuman.

"ingin minum?"

Alicia menerimanya dengan senang hati "terima kasih, kak."

"ada sebuah restoran yang buka di ujung sana. Apa kalian mau sarapan?"

Krruuyuukk

Mereka menoleh ke arah Reon, ksatrianya itu memerah menahan malu.

"m-maafkan saya nona."

Alicia terkekeh "kenapa kau minta maaf? merasa lapar itu bukan sebuah kesalahan. Aku juga merasa sedikit lapar, jadi ayo kita pergi."

Sebuah restoran yang tampak sederhana itu cukup ramai, tampaknya mereka yang beraktivitas pagi hari hanya bisa membeli makanan di sana. Alicia, Reon, dan Four kehabisan meja membuat mereka duduk sudut bebatuan di bawah pohon. 

"apa pelatihan kekuatan berkat dewa cahaya dan kegelapan berbeda?" tanya Four.

Gadis itu meletakkan botol air minum di sisi kursi mereka duduk.

"hmm, aku sudah berdiskusi dengan yang lainnya mengenai metode pembelajaran. Secara umum, tidak banyak perbedaan antara berkat cahaya ataupun kegelapan. Aku, Louis, dan Allendis hanya akan memberikan poin-poin penting untuk menguasai dasar, Carlos bisa mengurus sisanya."

'aku ingin mengajari mereka secara langsung, tapi kami tidak punya waktu untuk melakukannya saat ini.'

"bukankah bos tidak bisa menggunakan kekuatan aura?"

Azure I (END)Where stories live. Discover now