Bab 28

7.1K 1K 31
                                    

Note gak seberapa penting : Jadi, waktu nulis ini, aku lagi dengerin lagu Yoasobi yang judulnya Tabun. Silahkan dengerin kalo tertarik ^-^

*****************

"dia tidak menyangkal bahwa dia bodoh." -Nine.

***********************

Dua hari setelah pesta debut kedewasaan, Alicia mendapat panggilan ke markas Death Crow. Mereka akan mengadakan rapat, melihat keadaan anggota yang terluka sudah membaik. Berbeda dengan Alicia yang hanya memiliki luka kecil dan bisa sembuh dengan cepat menggunakan penguatan diri. Five dan yang lain memerlukan pengobatan serta waktu untuk pulih.

"Eleven, bagaimana keadaanmu?" tanya Three.

"aku baik-baik saja, kak. Lukaku tidak parah. Bagaimana dengan keadaan kakak-kakak yang lain?"

Three termasuk orang yang tidak terluka parah, hanya beberapa goresan kecil. Ia bertugas merawat anggota lain yang sakit bersama Seven.

"Syukurlah, sayang sekali aku tidak bisa merawatmu, aku sudah membayangkan betapa menyenangkannya menyuapimu atau menggendongmu, kau tahu?"

Eleven tidak tahu harus berkata apa dan hanya memilih tertawa kikuk "haha."

"Ah,mereka juga sudah sembuh, Five masih memerlukan bantuan kruk untuk berjalan, tapi setelah beberapa minggu, dia sudah bisa berlari di atap lagi. Oh ya, apa besok kau lengang? aku mau pergi berbelanja untuk persiapan festival bulan, apa kau mau menemaniku?"

Alicia memegang dagunya, lalu memasang senyum. "aku tidak punya rencana untuk besok. Aku rasa akan menyenangkan berjalan-jalan bersama kak Three."

Three membalas senang "janji ya? mari bertemu besok di air mancur alun-alun jam delapan pagi oke?"

"oke."

Alicia dan Three sampai di ruang pertemuan death crow, hanya ada Four, Two, Eight, Nine, dan Ten. Mereka segera menoleh melihat seseorang membukan pintu ruangan.

"Eleven, apa kabarmu?" Eight langsung berdiri dan berjalan ke arah Eleven tangannya terjulur seolah ingin memeluk Eleven.

Three maju ke depan, menghalangi pandangan Eight.

"jangan dekat-dekat, Eleven bisa tertular virus kebodohanmu."

"apaa!? hak apa yang kau punya untuk menghalangiku memeluk adik perempuan imut satu-satunya di grup ini?" Eight menaikkan dagunya, mengekspresikan rasa kesal.

"dia tidak menyangkal bahwa dia bodoh." ucap Nine.

Ten menambahkan. "iya, dia mengakui kebodohannya tanpa sadar."

Three membalas Eight "aku adalah kakak kesayangan Eleven. Kami bahkan berjanji akan berbelanja bersama besok."

 "tidak bisa, aku mau menjadi kakak kesayangan Eleven. Aku akan ikut besok."

"tidak boleh." Three memeluk Eleven "ini adalah waktu khusus untuk para wanita, iya kan Eleven?"

"ya?" Eleven mengiyakan dengan spontan.

"lihat kan?"

"Apaaaaa???!!"

Perdebatan sengit Eight dan Three masih akan berlanjut jika saja pintu di belakang mereka tidak terbuka. 

Crreaak

"hei, sudah hentikan kalian berdua. Kita akan segera memulai rapatnya." One muncul dari balik pintu bersama Carlos dan sisa anggota death crow, termasuk Five yang masih berjalan menggunakan kruk.

Azure I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang