4. Nyari Kosan Murah.

132 9 0
                                    

Lamunan Ichsan buyar oleh panggilan seorang perempuan. "Ichsan, mari sini,"

Tidak salah lagi itu Nurul, baru saja turun dari angkot Kalapa-Caheum. Akhirnya selesai juga masa gabut Ichsan tidak bisa main Mobile Legend.

Ichsan beranjak dari pangkalan ojek. Sumpah, penampilan detektif SMA itu persis orang yang baru saja mudik.

"Tidak salah kabar dari Sidin sepupuku, kau akan datang ke Bandung," kata Nurul.

"Oh ya," kata Ichsan seraya mengiringi langkah Nurul. "Ada salam dari Sidin,"

Ichsan membiasakan diri dengan nama panggilan umum anak penulis itu.

"Salam juga," Nurul menghela nafas dari rutinitas sekolah yang kian melelahkan. "Bagaimana kesanmu terhadap kota ini?"

"Sama halnya ibu kota," Ichsan menjawab datar. "Biaya hidup tinggi,"

Nurul tertawa hambar.

Setiba di rumahnya, Nurul mempersilakan Ichsan duduk di kursi ruang tamu. Nurul menyimpan buku sekolah dan tas terlebih dahulu sebelum mengajak bicara tamunya.

"Ada air minum San, kalau mau ambil saja," Nurul menunjuk gelas dan dispenser di sudut ruangan.

Ichsan memanfaatkan kesempatan ini dengan mengisi botol air mineral satu setengah liter yang dibawanya sejak berangkat dari Pantai Tanjung Kait.

Nurul selesai dengan urusannya, mengajak Ichsan mengobrol ringan. "Alasan apa yang membuat sepupuku menyuruhmu pergi ke Bandung, detektif?"

Kesekian kalinya, hal yang sudah diketahui bersama itu harus dijelaskan lagi. Pastinya Nurul tahu kalau Ichsan adalah detektif dari Ali Rasidin.

"Ibu kota dan Kabupaten Tangerang sudah tidak aman," kata Ichsan. "Serikat Jaringan, komplotan kriminal terkuat dari ibu kota telah mengubah identitasku jadi buronan polisi. Dan sejak kasus mati listrik besar-besaran di Kabupaten Tangerang, barisan polisi ibu kota sekitarnya diperketat,"

"Sidin benar," Nurul menawarkan Ichsan beragam kue yang terhidang di meja tamu. "Oya, Ichsan, semasa di Tangerang kau sempat tinggal di tempatnya Sidin, kan?"

Ichsan mengangguk. "Pernah juga di bos angkot dan Iwan temannya Sidin. Jadi balik dari sini saya akan nyari kosan murah,"

"Tidak usah," Nurul menawarkan solusi.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang