Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.

25. Kubu Preman Lama.

Ichsan bisa bermain deduksi sekarang, petunjuk yang diberikan pak tua sudah sangat jelas.

"Bapak tahu kan, alamat siapa yang saya cari?" tanya Ichsan.

Pak tua mengangguk. "Rav, Raven Chaser,"

"Jangan bilang kalau dia tergabung dalam salah satu kubu preman," terka Ichsan.

Lagi, pak tua mengangguk. "Dia pemimpin hulu preman baru, ingin membalaskan dendam ayahnya yang dicap pengkhianat oleh preman lama. Elang Cadas,"

"Dulu Elang Cadas kepala bagian jalanan, bukan?" Ichsan ingat trayek angkot yang sering melintas di Cicadas.

Elang Cadas, Jalan Elang - Cicadas.

"Ketika tangan kanan undur diri," pak tua bercerita lagi. "Elang Cadas diharapkan jadi ketua besar baru dengan Rav sebagai tangan kanan, mengingat sikap tegasnya dan kecerdasan putranya. Namun, kepala bagian terminal menolak karena khawatir kepemimpinan preman setelahnya akan diwariskan dari generasi, tidak lagi dari sifat bijaksana, kecerdasan, dan wibawa,"

Dalam perebutan kursi kepemimpinan, bagian terminal yang telah lama menabung iuran membayar pengacau konflik sehingga mampu menggulingkan poros jalanan - pasar yang dipimpin Elang Cadas baik di lapangan, pengadilan, maupun jeruji besi. Sejak saat itu tidak terdengar lagi kabar tentang Elang Cadas.

Ichsan diam sejenak, membiarkan otaknya mengolah informasi. "Memahami cerita ini semestinya tidak butuh waktu lama, tidak seperti Serikat Jaringan yang banyak sisi gelapnya. Aih? Mau nanya apa, pak?"

"Siapa Serikat Jaringan?" giliran pak tua penasaran. Cukup Ichsan yang cerita, toh pembaca sudah pada tahu.

Ichsan faham betul, mengamati suatu masalah tidak cukup dari satu sisi. Gulungan karton dari Nurul sudah mengantarkannya sejauh ini, tidak mungkin dia berbalik.

"Pak, siapa pemimpin hulu kubu preman baru?" tanya Ichsan.

Sekali ini, orang tua bijak itu tidak bisa memberi jawaban pasti. "Sejak perebutan kursi kepemimpinan, kubu preman lama terus menjaga kerahasiaan mereka. Dulu bapak akrab dengan mereka, tapi sekarang tidak lagi. Satu-satunya anggota kubu preman lama yang bisa dikontak, Mas Bo. Dulu dia di terminal, sekarang tukang sablon di Cihampelas,"