39. Perasaan.

79 3 0
                                    

Bukan bohlam lima watt yang menyala, melainkan lampu neon ultraviolet.

"Kau memang detektif merangkap peracik kimia," Jufri berujar pada Ichsan. "Sedangkan aku, selain tukang sol merangkap preman, lumayan pandai berurusan dengan cahaya,"

Ichsan manggut-manggut. "Tapi Jufri, petunjuk dari sinar ultraviolet ini kurang memadai. Lihat, hanya muncul garis yang membagi karton tepat di tengah, dengan huruf P di atas dan huruf D di bawah,"

"Itu pun aku tahu, detektif," Jufri mematikan lampu ultraviolet. "P dan D itu berarti penetrant dan developer. Senyawa kimia untuk mengecek retak halus pada plat logam, juga tinta khusus penanda uang asli. Campuran keduanya akan berpendar jika terkena sinar ultraviolet,"

"Aku perlu beli keduanya di toko kimia?" tanya Ichsan.

"Tidak usah," Jufri menyalakan bohlam lima watt. "Selesaikan saja dulu misi intelmu. Untuk sementara, gulungan karton ini kutahan di sini. Tidak keberatan?"

Ichsan gelengkan kepala, Jufri bertukar tempat dengan Mas Bo.

"Situasi di luar aman terkendali?" Ichsan bertanya pada Mas Bo.

Mas Bo mengangguk sekali. "Sekarang jelaskan rencanamu menemui Raven Chaser, dan informasi yang akan kaucari,"

Ichsan garuk-garuk kepala sebentar.

"Kalau bisa nih, kekuatan dan kelemahan preman baru. Itu saja dulu, syukur-syukur bisa tahu siasat pergerakan mereka. Dengan begitu kita selangkah lebih siap mengantisipasi perang terbuka,"

"Berani juga kau," komentar Mas Bo. "Sudah, ayo berangkat,"

"Jufri ke mana?" Mas Bo tongak-tengok kanan-kiri, atasannya pergi entah ke mana.

Detektif Ichsan meraih stang sepeda, melewati Jalan Surapati. Menjelang ujung Jembatan Layang Surapati, hp Ichsan bergetar. Pesan masuk dari wasap.

[09.16] Nurul :

Ichsan, tadi pas aku berangkat ke amang sayur merasa seperti diawasi. Masak iya, pas berangkat sama balik papasan sama amang sol sepatu? Kentara macam orang asing.

[09.16] Ichsan :

Sudahlah, Nurul. Tenang saja, tidak usah dibawa perasaan juga. Toh masalah ini kalau sudah habis masanya akan selesai.

Sembari menjelajahi Cicadas, perasaan Detektif Ichsan sepertinya tidak enak.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang