11. Mau Ngomong Apa?

117 7 0
                                    

Ichsan mengamati kejadian barusan dengan sangat teliti, percakapan dia dengan Nurul dan perintah sepihak sopir agar dia turun dari angkot.

Ichsan berjalan melawan arah angkot yang barusan ia naiki, dan mendapati tempat Pak Aris naik angkot adalah simpang Bukit Cikutra. Tapi kenapa sopir angkot tadi menyuruhnya gantung (berdiri di pintu samping angkot) ?

Detektif Ichsan menyadari sesuatu.

Sopir angkot itu sengaja menyuruhnya berbuat demikian seakan-akan ia tahu, masih ada yang ingin dikatakan Nurul.

Tentang waktu istirahat.

Muncul satu pertanyaan lagi.

Kenapa sopir angkot tadi menyebutkan nama kenalannya, Pak Aris? Apakah Ichsan memang harus tahu?

Sepertinya, iya.

"Orang Bandung memang mengherankan," kata Ichsan, sayup ditelan bising jalanan.

Ichsan terpaksa jalan kaki ke rumah kontrakan pakde di atas Bukit Cikutra.

"Pegal betul," Ichsan mengelap keringat, padahal baru separuh rute ia melewati jalan utama Bukit Cikutra yang menanjak "Mana tidak bawa duit buat beli minum,"

Ichsan baru sadar, sepertinya apa kata Nurul ada benarnya.

Tapi masa iya?

Masa iya, sebagian, tepatnya di dasar hati Ichsan, ada rasa tidak setuju bahwa dia orang asing di Kota Bandung ini?

Itu yang Ichsan masih ragu sampai sekarang.

Sampai saat ini, satu-satunya petunjuk selain gulungan karton dengan nama-nama yang hilang adalah nama yang tadi disebut sopir angkot.

Pak Aris.

Aris?

Apalah arti sebuah nama?

Aris berarti bijaksana.

Itu saja?

Entah.

Sial, Ichsan mengumpat dalam hati. Kenapa tadi tidak ia tanyakan saja pada tukang ojek mangkal atau warga simpang Bukit Cikutra, siapa sebenarnya Pak Aris?

Setelah mencapai rumah kontrakan pakde, Ichsan langsung menyiapkan bekal air minum dan stok dodol dalam ransel, menyambar sepeda gunung, menyentak stangnya, segera meluncur di punggung Bukit Cikutra.

Hilang sudah bayangan Ichsan akan istirahat menjelang pukul sepuluh pagi. Sekarang matahari sedang terik-teriknya.

Tepat ketika Ichsan mengerem sepeda di ujung turunan Bukit Cikutra, hp nya berbunyi.

"Halo, Nurul,"

"Buruan, mau ngomong apa?"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now