127. Pendiri Kubu.

70 5 0
                                    

Jumat tanggal 31, hari terakhir di bulan maret 2017.

Satu kesimpulan : tanggal tua.

Jumat bukan hari pasar, pula.

Otomatis, iuran yang didapat preman juga menurun. Bukan saja di pasar. Terminal, jalanan, bahkan daerah baru stasiun.

8.00 pagi waktu Caringin.

Di warung kopi, Ichsan sedang mempelajari akuntansi perusahaan dagang, dibantu Bowo. Ekonomi pelajaran baru untuk anak SMA yang notabene jurusan IPA itu.

"Pengalaman adalah guru terbaik," Bowo mengutip kata mutiara buku tulis SIDU.

Bowo juga dulu SMA jurusan IPA, akuntansi baru dia pelajari sejak merintis usaha sablon - di samping pekerjaan lainnya sebagai preman.

"Jadi akun khusus- tunggu kejap," hp Bowo bunyi. Ada telefon dari Jufri.

"San! Bowo! Hari ini aku ngga nge push dulu, kaga ada duit buat beli paket internet!"

"Sarua abdi geh!"

Panggilan telefon ditutup.

Jufri tengah berjaga di pasar Simpang Dago.

"Dia lupa apa kata Rav semalam, ya?" Ichsan tidak lupa.

"Hei detektif, itu wi-fi satu dipake puluhan orang, jangan tanya gimana leletnya. Belum lagi suka-suka hp kita kena virus kalau numpang wi-fi sembarangan," Bowo lebih mengerti cara berpikir Jufri.

"Iya juga," semalam Ichsan juga tidak numpang wi-fi.

"Sekarang lanjut. Akun khusus perusahaan dagang... jurnal umum dan jurnal khusus... tahap pencatatan pelaporan..."

"Hei Ichsan, bagaimana kabarmu di dunia preman?" seorang perempuan menyapa.

Dia bukan Ayu Margahayu.

Melainkan Rei Komaru.

"Baik," jawab Ichsan.

"Ikut aku," ajak Rei.

Hari itu Ichsan dan Rei pergi ke bank, mencairkan simpanan modal Keluarga Komaru sementara suatu masalah jadi beban pikiran bagi detektif SMA itu.

Kapan datangnya Ayu Margahayu?

Dia tidak akan datang, Ichsan tidak tahu.

Siang bolong di suatu tempat yang tidak masuk peta di Kota Bandung, kakak-beradik itu bertemu. Kedua kali, setelah semalam dan lama sekali tidak pernah sebelumnya.

"Kebencian memang bahan bakar yang hebat," pendapat Ayu.

"Benar," kata Rav. "Karena itulah aku mendirikan kubu preman baru,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now