Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.

32. Pandangan Tersendiri.

"Detektif rupanya," ujar Mas Bo sembari membuka kiosnya. "Mau nanya apa?"

"Sesuatu yang lebih baik dibicarakan di ruang tertutup," Ichsan memastikan segala urusan yang berkaitan dengan preman lama ditangani secara rahasia.

"Saya beritahu tetangga mau tutup awal," Mas Bo pergi sebentar.

Perasaan Detektif Ichsan tidak enak. Tetangga yang dimaksud Mas Bo adalah tukang sol yang tadi ditanyai Ichsan ketika baru tiba di Cihampelas.

"Kau berani bayar berapa untuk urusan ini, anak muda?" tanya Mas Bo selepas menutup kiosnya.

Di dalam kios hanya ada Ichsan dan Mas Bo, diterangi lampu bohlam lima watt.

"Kalau mau jujur, saya lagi boke," Ichsan terus terang. "Tapi saya bisa dipercaya menjaga rahasia,"

Mas Bo mengamati Ichsan dengan teliti dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Patut dipertimbangkan," katanya. "Ke mana kau akan pergi selepas keluar dari kios ini?"

"Cicadas," Ichsan menyebutkan sebaris alamat. "Raven Chaser putra Elang Cadas,"

Mas Bo manggut-manggut. Katanya dalam hati, berani juga anak muda ini. "Kau tahu kan siapa Rav sebenarnya?"

Ichsan tidak langsung jawab. "Jangankan itu, bahkan saya tahu dunia preman sedang tidak stabil. Perang dingin semakin tegang, perang terbuka bisa terjadi setiap saat,"

Lagi, Mas Bo manggut-manggut. "Kalau kau bisa menjadi intel rahasia untuk kubu preman lama, jangankan pertanyaan. Kau bisa kami bayar dengan layak,"

"Baik, saya sepakat," Ichsan bersalaman dengan Mas Bo. "Pertanyaanku, siapa pemimpin hulu kubu preman baru?"

"Tunggu sebentar," Mas Bo bertukar tempat dengan tukang sol tadi, gantian berjaga di depan kios. Lawan bicara Ichsan sekarang adalah tukang sol itu.

"Saya orangnya, pemimpin hulu kubu preman lama," kata tukang sol. "Nama saya Jufri, tapi bukan yang jualan sepatu di sinetron Preman Pensiun. Saya Jufriyadi. Dan ngomong-ngomong, sol sepatu kau sudah agak rengkah, detektif,"

Sekarang Ichsan yang manggut-manggut.

"Sejak diangkat jadi intel rahasia kubu preman baru, saya punya pandangan tersendiri tentang dunia preman Bandung,"