94. Tanpa Bermimpi.

79 5 0
                                    

Petang menjelang, Ichsan sampai di Cikutra.

"Hari yang melelahkan, tapi awal yang bagus sebagai pengusaha," kata detektif Ichsan. "Sopir angkutan rangkap pedagang asongan, tapi awal yang bagus,"

Ichsan membuka hp, tidak ada notifikasi. Tapi tanggal hari ini benar-benar sebuah kejutan. Jumat, 24 Maret 2017.

Tahu apa yang terjadi tanggal 24 Maret 71 tahun yang lalu?

Bandung Lautan Api.

24 Maret 1946.

Ichsan jadi ingat salah satu gambaran monokrom di mimpi terakhirnya, ledakan gudang senjata. Ada tokoh yang familier?

Ichsan jadi merinding, bukan karena ingatan sejarah berkaratnya yang muncul ke permukaan.

Tapi karena belum lama ini dia melihat nisan bertulisan nama yang familier itu,

Sebagai penampakan.

Tempat pertama yang Ichsan kunjungi setibanya di Bandung.

TMP Cikutra.

Dan nama itu.

Mohammad Toha.

Adakah suatu keterkaitan?

Masih ada satu tokoh lagi yang belum Ichsan tahu rinciannya, siapapun itu yang jelas bukan detetan sahabat Hang Tuah.

Hang Tanjung.

Ah, Ichsan mikir kejauhan. Syukur dulu napa, sudah dikasih pinjaman Rp.100.000, pendapatan sehari Rp.97.000. Tambahkan ongkos naik angkot sekali jalan, genap lunas utangnya. Jaminan dan pekerjaan kembali.

"Besok harus dapat lebih, sekarang istirahat dulu," Ichsan meraih novel seri pertama.

Perhitungan Ichsan dengan irit mode on, jika dua hari ke depan bisa meraup untung yang sama maka di akhir minggu uang yang dikantonginya mencapai Rp.150.000. Cukup untuk makan lima hari termasuk biaya hidup lainnya.

Ichsan membaca novel tanpa minat, tanpa peduli alur ceritanya sehingga cepat sekali tamat. Temanya sihir, terlalu sulit untuk dimengerti otak detektif itu. Ichsan pindah ke novel seri kedua, mendapati satu hal yang menyita pikirannya.

Ada obat yang bisa mengubah identitas seseorang dengan menambahkan helai rambut sebagai acuan.

Hei, itu obat yang sama persis dengan cerita bagaimana dulu Detektif Ichsan tersasar di Distrik Panongan.

"Tapi bagaimana bisa..." Ichsan tidak habis pikir. "Cerita ini kan... fiktif!"

Ichsan tidur pulas tanpa bermimpi.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now