119. Orang Itu.

73 6 0
                                    

Langkah Ichsan tertahan.

Penawaran tadi bukan suatu hal yang main-main. Besar harganya.

"Bukankah itu yang kau inginkan?" saran sesat Rav menggoyahkan pendirian Ichsan.

"Baiklah," giliran Ichsan yang berkata begitu. Siapa tahu di baliknya ada petunjuk.

Rav - dia tidak merokok - membakar gulungan karton menggunakan korek gas. Sekarang perkiraan Ichsan agak sesuai dengan kenyataan.

Ichsan tidak habis pikir bagaimana petunjuk itu muncul.

Petunjuk itu juga di luar persangkaannya.

Sebagai kunci dari kasus ini.

Kebersihan satu.

Nurul.

"Rav, bagaimana bisa ada potongan kertas yang tidak terbakar?" tanya Ichsan. "Malah menyusun huruf,"

Hmm hmm hmm.

"Sebenarnya cara fiktif ini patut dicoba," Rav garuk kepala. "Lapisan tipis campuran lem putih dan serbuk halus keramik,"

"Aku balik dulu," Ichsan pamitan. "Kalau ada kabar bagus aku kabari kau, Rav,"

17.30 waktu Cikutra.

"Semua jelas sekarang," Ichsan memarkir sepeda gunung di depan kontrakan.

Ichsan menulis di buku catatannya.

Panjang.

Nurul, mungkin kau tidak ingin mengingat kembali masa lalumu. Sekarang pilih mana, menyimpan semuanya sendiri dan kasus ini tidak akan pernah selesai, atau melihatnya lagi sekali ini saja lalu semuanya selesai?

Nurul, namamu tertulis dalam karton kepengurusan kelas itu. Kepengurusan yang sama dengan posisimu sekarang, kebersihan satu. Tulisannya tersembunyi, hanya bisa dilihat setelah karton itu dibakar. Ya, karton itu sudah dibakar.

Setiap orang punya bercak hitam dalam ingatannya, Nurul. Tidak terkecuali aku, kau, juga sepupumu Sidin. Di sini aku ingin melihat kembali ingatan itu bukan untuk membuka lagi bagian yang menyakitkan darinya, melainkan untuk menemukan kebenaran di manapun dia berada.

Kau adalah bagian dari kepengurusan kelas itu sebelas tahun lalu, Nurul, sampai kau dibawa seseorang ke masa ini. Siapapun, dia pasti pemilik kuasa portal. Tapi tidak ada alasan bagimu untuk membenci kuasa itu, karena dia tahu waktu paling tepat untukmu adalah sekarang.

Terakhir aku beritahu kau, Nurul. Jujur aku punya kuasa portal. Mungkin saja orang itu adalah aku.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now