59. Angin Perubahan.

83 5 0
                                    

Mas Bo keluar dari kios sablonnya, enggan ikut terseret masalah. "Sebaiknya aku tidak tahu menahu,"

"Yang sekarang aku khawatirkan bukan preman lama berurusan dengan polisi," kata Jufri. "Tapi dampaknya terhadap statusmu di mata polisi,"

"Benar," Ichsan mengaku. "Wujud buronanku, Sergam anggota Serikat Jaringan. Jika Bandung tidak aman lagi, pilihan yang tersisa hanya bergabung ke preman baru agar mendapat naungan dari mitra polisi,"

Jufri menghela nafas. "Kau tahu Ichsan, ini perang dingin. Dua kubu berlomba-lomba membangun kekuatan. Kehilangan satu di pihak sendiri atau kedapatan satu di pihak seberang berdampak besar bagi kedudukan dua kubu. Kalau kau benar-benar ingin ke sana, mesti ada alasan yang cukup kuat,"

"Aku ingin menghentikan perang dingin," alasan Ichsan mutlak tidak bisa dibantah. "Tanpa perang terbuka,"

"Bagaimana bisa?" Jufri tidak yakin.

"Membuktikan bahwa kedua kubu bisa bekerjasama menangani suatu masalah," jelas Ichsan.

"Bagaimana rencanamu?" tanya Jufri.

"Ikuti petunjukku," Ichsan mengacungkan jari satu persatu. "Pertama, berdasarkan hasil penyusupanku terbaruku diketahui preman baru menghendaki gulungan karton kepengurusan kelas. Aku akan menyerahkan gulungan itu pada Rav, pimpinan hulu mereka. Kedua, aku minta untuk terakhir kalinya agar preman lama mengawal klienku seperti biasa, tanpa siasat menara komunikasi. Waktunya besok lusa. Ketiga, aku berikan kunci gencatan senjata preman baru : Salam olahraga,"

Jufri tidak punya alasan untuk menolak. Begaimanapun, informasi yang diberikan Ichsan lumayan berharga, terutama salam olahraga. "Ini saat penentuan, detektif. Kalau kau berhasil, status buronanmu akan terhapus. Jika tidak, kau bisa jadi pelanduk mati di tengah-tengah perang terbuka,"

"Aku tahu resiko itu," Ichsan meraih gulungan karton yang terselip di antara baju-baju sablon. Masih belum kering, bau catnya menyengat bukan main.

"Semoga beruntung," demikian kalimat terakhir pemimpin hulu preman lama yang didengar Detektif Ichsan.

Ichsan pergi, Mas Bo menagih ganti jaga. "Masalah polisinya Ichsan sudah selesai?"

Jawaban Jufri sok-sok bijak. "Bo, aku merasa angin perubahan mulai berhembus,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now