80. Redho Legawa.

69 4 0
                                    

"Setengah porsi," Ichsan membatasi porsi makan mengikuti kondisi keuangannya.

"Boke, pendatang?" tukang baso bertanya seperti sudah kenal Ichsan sebelumnya.

Ichsan tidak bisa mengelak dari menjawab iya. "Panggilan tugas tak selesai-selesai,"

"Memang begitu, kan?" kata tukang baso. "Alam terkembang menjadi guru,"

Deg.

Teng!

Sembari melahap setengah porsi baso dengan kuah yang mengepulkan uap beraroma micin, dalam benak Ichsan rasanya ada lonceng berdentang seakan mengingatkannya akan peristiwa yang telah lalu di bawah sadarnya.

Mimpi?

Tidak. Ini nyata.

Rangkaian kalimat yang terekam dengan jelasnya.

"Alam terkembang menjadi guru katanya ya, mas?"

Selesai makan baso sebelum bayar, terucap dari lisan Detektif Ichsan. Mengalir lancar meski perlahan.

Tukang baso mengangguk.

Panah tak tinggalkan busur takkan kena sasaran.

Harimau tak tinggalkan sarang takkan dapat mangsa.

Kayu gaharu hanya kayu biasa jika masih di dalam hutan.

Emas murni hanya batu biasa jika masih di dalam tanah.

"Kau tahu versi panjangnya?" tukang baso nyaris tidak percaya. "Hanya satu orang yang pernah saya beritahu tentang ini, hanya saja dia menghilang entah ke mana. Sayang sekali saya tak ingat siapa namanya. Sebagai bukti, kau tahu apa yang akan saya katakan, detektif?"

"Teka-teki kerah putih?" jawab Ichsan, berpedoman pada mimpi terdahulu.

"Tidak salah lagi jawabannya, tapi tidak mungkin kau orangnya," tukang baso masih sedikit mengenali wajah temannya itu. "Bagaimanapun, demikian banyak potongan petunjuk yang sepertinya cocok, detektif,"

"Iya sih," Ichsan membayar setengah porsi baso, masih menyimak ujaran tukang baso.

"Kau detektif, temanku dulu juga detektif. Ingin jadi detektif, tepatnya. Kau beruntung bisa mengejar dan menggapai cita-cita itu. Di luar sana banyak orang dengan cita-cita yang sama tapi terjebak di pekerjaan lain. Sopir angkot, mungkin ada. Aku, banting setir jadi pengusaha baso,"

Sopir angkot? Kebetulan sekali itu kan sopir joki NETRAL.

Ichsan manggut-manggut, beranjak meraih stang sepeda. "Berangkat ya mas,"

"Asal tahu saja, nama saya Redho Legawa,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang