100. Deg!

67 4 0
                                    

19.30 waktu Cicaheum.

"Tadi angkotnya kebanyakan ngetem," Ichsan beralasan. "Tapi tepat waktu, kan?"

Rei melihat jarum di lengan kirinya. "Tepat 19.30, malam minggu,"

"Masalahku sama orang itu sudah selesai," Ichsan enggan menyebut ayah Fira. Toh namanya siapa juga nggak tahu.

"Kau tahu aku menghadap ke arah mana, detektif?" tanya Rei.

Ichsan tengok kanan-kiri.

Parah, parah. Sudah beberapa kali Ichsan ke Cicaheum tapi belum juga hafal arah mata angin di sana. Jalan Surapati melintang dari utara ke selatan, ya?

"Terpaksa aku gunakan yang satu ini," Ichsan mengeluarkan alat pamungkasnya.

Benda sebentuk jam tangan - bundar ceper - dengan jarum selalu menunjuk arah yang sama tidak boleh diletakkan dekat hp (lebih tepatnya batere apa saja) atau arah yang ditunjuknya jadi melenceng.

Kompas.

Dan ternyata,

Jalan Surapati - Cicaheum,

Tegak lurus dengan jarum kompas.

"Kau menghadap barat, Rei," kata Ichsan.

"Tahu ada apa di barat?" Rei bertanya lagi.

"Jembatan layang Pasupati?" Ichsan mulai nyambung. "Gerbang tol-"

"Yang pertama sudah betul," Rei memotong.

"Ada apa dengan jembatan layang?" giliran Ichsan bertanya.

"Begini, detektif," Rei mulai menjelaskan. "Kejadiannya sudah lama,"

Sebelas tahun lalu.

Minggu pagi.

Rei membuka pintu geser lipat sebuah los di pasar induk Caringin.

"Jadi usaha dagang Keluarga Komaru bertempat di sana?" Ichsan baru tahu.

"Jangan motong kenapa, detektif?" Rei merasa tidak nyaman.

"Lanjut," perintah Ichsan.

"Mereka yang bersaudara tidak akan saling melupakan," Rei menerawang.

Perempuan itu datang membawa kabar tentang kakakku. Wajahnya menyiratkan kesedihan, penyesalan.

"Kau kenapa, Ran?"

"Rian... dia terhisap pusaran tak kasat di udara... hilang tanpa jejak!"

"Kapan?"

"Semalam!"

"Di mana!"

"Puncak Bukit Cikutra,"

"Kenapa tidak beritahu lebih awal!"

Itu tahun 2007. Masa itu tidak sembarang orang bisa punya hp Nokia.

Ichsan mencatat dalam hati. Pertama, kakaknya Rei bernama Rian. Jelas dia laki-laki. Kedua, temannya Rei yang membawa kabar hilangnya Rian bernama Ran.

Ran?

Macam kenal.

Ran siapa?

Ichsan terdiam.

Deg!

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now