22. Tahu Duluan.

102 4 0
                                    

Ichsan mendapati tinta yang digunakan untuk menulis nama pengurus kelas berwarna biru.

"Bukan tidak mungkin jika itu adalah bromtimol biru," Ichsan menduga. "Tapi aku harus sabar, proses untuk membuat larutan asam klorida masih panjang,"

Ichsan pergi tidur. Setidaknya, beban pikiran dan pekerjaannya sudah sedikit berkurang dari sejak hari selasa kemarin.

Dan malam itu, Ichsan bermimpi.

Ichsan berjalan dalam gelap dan hening yang seakan tidak ada habisnya.

Kemudian langkah Ichsan berhenti.

Ia dicegat seorang misterius bersenjata belati.

Ichsan merasa ada sesuatu yang menahan tangannya.

Ichsan mencoba menggunakan kuasanya tapi tidak bisa.

Ichsan mendapati tangan kanannya terjerat seutas tali.

Ichsan menelusuri ikatan tali yang tertambat di sebuah tangan kiri.

Tangan yang bukan miliknya.

Melainkan perempuan yang pernah dilihatnya di lain mimpi.

Siapa dia?

Ichsan tidak sempat bergerak ketika ia melihat sapuan belati dan percik darah.

Lalu semuanya gelap.

Ichsan terbangun pukul dua malam.

"Sialan," umpatnya. "Apa arti mimpi barusan? Aku baru tidur dua jam. Itu mimpi yang singkat, tapi rasanya lama sekali. Masa iya aku harus tanyakan itu pada Nurul lagi?"

Ichsan mengecek elektrolisis garam dapur yang sudah menghasilkan warna biru indikator. Setelah mencabut setrum aki, dimulailah tahap terlama pembuatan larutan asam klorida. Mereaksikan gas hidrogen dan klorin, serta melarutkan senyawa itu di dalam air dengan bantuan pemanas bertenaga listrik.

Pukul setengah enam, Ichsan mengirim pesan singkat ke Nurul tepat sebelum ia meluncur dari Bukit Cikutra.

Berangkat lebih cepat. Ada hal penting mau aku tanyakan.

Enam kurang sepuluh, Ichsan sudah mangkal dekat gerbang Perumahan Sukaluyu. Begitu Nurul datang, Ichsan langsung menanyakan apa yang harus ditanyakan. Tapi jawaban Nurul sangat jauh dari harapan.

"Aku tidak tahu, dan sebaiknya kau jangan ke alamat rumah depanku. Takkan ada petunjuk di sana, percayalah,"

Ichsan tidak jadi menjelajahi Perumahan Sukaluyu. Nurul tahu duluan karena dia sudah baca isi dokumen itu sebelumnya.

Ichsan memutar haluan stang ke Cicaheum.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now