124. Angin Perubahan (2).

72 5 0
                                    

Semenjak perang dingin usai, wilayah kekuasaan preman berkembang dengan cepat. Ichsan bayar iuran goceng, semua aman, semua beres.

Tapi, yakali Ichsan bermalam di los pasar dengan rak-rak kosong? Mana di pasar kaga ada sinyal buat push rank, ogah lah.

Alhasil, Ichsan menuju warung kopi besar dekat Pasar Induk Caringin. Ternyata di sanalah markas utama preman saat ini. Kedatangan Ichsan disambut hangat - dengan kopi hangat.

"Untuk pahlawan dunia preman," Jufri mengangkat gelas kopi. "Tos!"

Tidak sedikit preman yang ikutan push rank, membentuk skuat dengan mengajak Ichsan jadi pimpinannya, mengatur siasat.

Dengan kata lain, bakat detektif Ichsan tetap terasah.

"Seandainya Rav ada di sini," kata Rozak, yang dulu tangan kanannya.

Rav tengah berjaga di pangkalan angkot Cicadas ketika seorang perempuan menyapanya.

"Aku akan menyusulmu, kak,"

Ketika Rav menoleh ke belakang - sumber suara - perempuan itu sudah tidak ada.

Rav berseru keras.

"Ayu Margahayu! Di mana kau!"

Seketika Rav teringat akan tujuannya saat bergabung dengan dunia preman.

Mencari tahu keberadaan ayahnya, Elang Cadas, yang hilang di akhir perang besar.

Rav menelefon Rozak.

"Ganti jaga di Cicadas, Jak!"

Sistem gabungan yang disepakati kedua kubu preman di akhir perang dingin adalah pergantian shift jaga.

"Di Caringin ada Ichsan, Rav!"

"Bukan dia yang kucari. Kau ke Cicadas secepatnya. Mengerti?"

Rav menutup sambungan telefon.

"Aku pergi dulu," Rozak AFK.

Itu lho, Away From Keyboard.

"Sebenarnya aku sudah memantau pergerakanmu, pimpinan skuat," Jufri berujar sembari menunggu hero nya respawn. "Kau bekerjasama dengan Keluarga Komaru, kan?"

Ichsan tidak kaget. "Lalu kenapa?"

"Sebelum usaha dagang mereka runtuh dalam perang besar," Jufri bercerita. "Keluarga Komaru sangat diperhitungkan kekuatannya. Sudah lama mereka tidak muncul ke permukaan, lalu kau akan membangkitkan mereka yang pernah mengacaukan keseimbangan loyalitas pedagang asongan dengan preman?"

"Tidak semudah itu," sangkal Ichsan. "Aku punya tujuan lain datang ke Pasar Induk Caringin. Membawa angin perubahan bagi usaha dagang Keluarga Komaru,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now