54. Siapa...?

79 6 0
                                    

Akhirnya Ichsan buka mulut.

"Aku punya pemahaman sendiri," katanya.

Reiko tertawa hambar, ini pertama kalinya dia melihat orang kebal doktrin.

"Apapun pekerjaannya, sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain," Ichsan menyebut kata mutiara dari Arab itu. "Kau tidak tahu, Reiko. Preman, di balik tampang sangar mereka, adalah bagian dari masyarakat itu sendiri. Preman tidak hanya menarik iuran keamanan, mereka juga bekerja seperti orang biasanya. Kebalikan dari apa yang kau katakan, preman berusaha menjaga keamanan daerahnya sebaik mungkin. Satu saja kejahatan terjadi, preman tidak dipercaya lagi. Hilang daerah yang mereka kuasai,"

Giliran Reiko diam cukup lama. Anggota Keluarga Komaru takkan menyerah semudah itu. Meskipun harus diakui, pendapat Ichsan tadi tidak terbantahkan.

"Terserahlah," kata Reiko akhirnya.

"Benar dugaanku," lanjut Ichsan. "Kau tidak cukup berani untuk menyebutkan bahwa pekerjaan Rav adalah pekerjaan rendahan,"

Reiko mengatur nafas, menahan sebelah tangannya yang dalam posisi terkatup seperti hendak mencekik leher Ichsan. "Jangan kau sebut nama Rav dari sisi itu,"

"Baik, baik," Ichsan menggemeretakkan ruas jari. "Cukup aku tahu apa yang kau sembunyikan sekalipun itu sama sekali tidak kau sebutkan, Reiko. Harus diakui, ini sangat menyakitkan,"

Reiko tidak mengerti dari mana Ichsan tahu tentang itu. Sebenarnya Ichsan sudah tahu sejak awal, hanya saja dia tidak bilang-bilang. Dari kalimat itu.

Dibenci semua orang? Tidak. Itu salah besar, detektif. Baik kau tidak tahu.

"Aku masih kurang pandai menyimpan rahasia," Reiko mengakui.

"Tidak masalah, kemampuan itu meningkat dari waktu ke waktu," Ichsan menasehati. "Lagipula memang itu tugasku sebagai detektif. Bukan maksudku membongkar rahasia orang, tapi kebenaran harus dicari di manapun dia berada,"

"Siapa namamu, detektif?" Akhirnya Reiko menanyakan apa yang ditunggu-tunggu semua pembaca.

"Ichsan, Akad Ichsan," lalu Ichsan tanya balik. "Kenapa kau tanyakan hal itu, Reiko?"

Kilasan mata Reiko mencerminkan masa lalunya. "Kau mengingatkanku akan seorang teman. Siapapun itu, hanya saja aku lupa namanya,"

Siapa...?

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Kde žijí příběhy. Začni objevovat