113. Orang Sibuk.

73 6 0
                                    

"Tanah kelahirannya? Bagaimana bisa?" Ichsan tidak mengerti.

"Cisara," Reiko menyebut desa tempat Mukti dibesarkan. "Sudah digusur,"

"Desa yang terletak di barat Kabupaten Bandung itu?" Ichsan memastikan.

"Res area Tol Cipularang," Rei menjelaskan semua yang dia tahu. "Tidak ada gunanya ke sana. Pergilah ke gunung kapur Citatah,"

Benar dugaan Ichsan sejak awal, ada alamat yang berubah.

"Sekarang?" tanya Ichsan.

"Kapan-kapan saja," Rei menghitung waktu. "Jam segini dari Tasikmalaya, sampai di Kota Bandung saja sudah sore,"

"Secepatnya," Ichsan memutuskan.

Rei dan Ichsan pulang ke ibu kota.

"Akad Ichsan," panggil Rei di bis Primajasa. "Kalau suatu saat nanti kau tidak tahu ke mana harus pulang, ingatlah. Bisa jadi kota kelahiranmu di sini, Bandung. Kota yang dikelilingi gunung,"

"Baiklah," Ichsan hanya bisa bilang begitu.

Bandung?

Bukankah Sidin menulis lain?

Bahkan Ichsan yang notabene orang ibu kota... (Detektif Ichsan 2).

Tapi saat itu Ichsan merasa terasing.

Apa kata Rei bisa jadi benar.

Sore hari setibanya di Cikutra, Ichsan langsung istirahat. Besok penyelidikannya ke Desa Citatah, gunung kapur di penjuru barat Kabupaten Bandung.

Selasa, 28 Maret 2017.

9.00 pagi waktu Citatah.

Citatah desa yang sibuk. Penambang kapur tiada henti menggali gunung-gunung yang kian tahun kian mengecil itu untuk bahan baku semen bangunan.

"Hendaklah kau melirik ke selatan," saran Kasim, seorang penjaga warung kopi. "Siapa tahu ada petunjuk di hutan jati meranggas itu, tanah tak bertuan,"

Ichsan menuju tempat itu, mengambil beberapa foto. Tidak ada petunjuk yang memadai, kecuali dari orang. Saksi hidup. Warga Desa Cisara yang tergusur.

"Kades Luragung sibuk," sangkal Kasim.

Ichsan baru saja angkat kaki dari warung kopi tidak ramah itu ketika seseorang berseragam putih abu-abu - tapi SMK jurusan otomotif - menyapanya.

"Nyari siapa mas?"

Ichsan membaca nama lawan bicaranya.

Nurkadir. Dia sepantaran Ichsan.

"Sadang Jayamukti," kata Ichsan akhirnya.

"Beliau guru saya semasa SMP," Nurkadir kenal orang itu. "Sekarang beliau orangnya sibuk,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt