85. Tidak Pada Siapapun.

86 5 0
                                    

Ichsan jadi sangat sibuk, besok-besok setidaknya ada tiga masalah yang harus diurus. Satu, mencari informasi terbaru tentang penggabungan dua kubu. Dua, menemui Rei Komaru di Cicaheum. Tiga, mendatangi ayah temannya Nurul yang namanya Fira.

Berdasarkan saran dari Fira, Ichsan mesti mengutamakan bantuan terlebih dahulu karena memang itu yang dia butuhkan.

Prioritas yang disusun Ichsan 3-1-2.

Petang itu Ichsan segera merayap pulang ke Cikutra, pekerjaan seharian ini jauh lebih melelahkan dari kemarin-kemarin dulu. Sesuai anggaran keuangannya, Ichsan mampir di juragan tempe terdekat.

Selepas makan malam - yang pastinya nasi tempe - Ichsan langsung tidur.

Siapa sangka, mimpi bergambar monokrom itu masih berlanjut untuk ketiga kalinya - dan entah kapan akan selesai.

Di antara pengungsi yang berbaris suram, hanya si anak yang menoleh ke belakang. Wajahnya disinari temaram cahaya entah apa. Ichsan melihatnya putih karena itu gambar monokrom.

That night i see, sky over mountain, was glowing red, it's the light of war.

Di kota, kubu bertahan terpukul mundur. Dalam pertarungan jarak dekat, ayah memakai mayat rekannya sebagai perisai. Alih-alih monokrom, gambaran satu ini bernuansa hitam-merah. Entah itu api, entah itu darah.

Fighting ally, we lost in number, the town has fall to the sea of fire.

Kembali ke barisan panjang pengungsi yang menjauhi peperangan ke penjuru selatan, ibu melirik ke kiri - berarti timur - mengira kapan pagi menjelang. Asap dari kota terbawa angin barat mengurangi jarak pandang. Masih suram.

Tomorrow the morning rise, still dark without the sunshine, it's hidden behind the greyish smoke.

Rangkaian gambar mengabur, Ichsan terbangun. Sudah tahu apa yang mesti dilakukan, Ichsan menyambar pena dan buku catatannya.

Malam itu langit pegunungan berpendar merah, cahayanya perang. Melawan sekutu kami kalah jumlah, kota telah jatuh ke lautan api. Fajar terbit esoknya, gelap tanpa sang surya, tertutup asap nan kelabu.

"Besok kali terakhir," Ichsan berkata tidak pada siapapun.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now