60. Angkatan Perang Terbuka.

80 4 0
                                    

"Ran," Ichsan mengingat kata petunjuk yang terakhir kali ditemukan. "Siapa dia?"

Ichsan mengambil jalan memutar menuju Cicadas, menghindari anggota preman baru di Surapati, jalan utama Kota Bandung selain Cihampelas. Makan siang? Ada rumah makan Padang di sekitar Jalan Tubagus Ismail, sebelum Sadang Serang.

Di Jalan Cikutra dekat Taman Makam Pahlawan, Ichsan ketemu Nurul. Dia baru saja turun dari angkot.

"Pulang cepat?" tanya Ichsan. Sekarang baru jam dua.

Nurul gelengkan kepala, sorot matanya kecewa. "Hari ini pengumuman seleksi nasional, Ichsan,"

Ichsan langsung tahu, jika Nurul tidak lulus seleksi nasional PTN berarti sepupunya Sidin itu harus persiapan lagi untuk menghadapi seleksi bersama.

Ichsan mengira-ngira sebenarnya Nurul ingin menanyakan apa. Bagi Detektif Ichsan sekalipun, tetap saja peruempuan itu paling sulit dimengerti.

Maka Ichsan menjelaskan petunjuk baru yang berhasil ditemukan. "Baru kelihatan jika diberi sinar ultraviolet,"

Jawaban Nurul sungguh di luar sangkaan Ichsan. "Berikan kartonnya padaku, aku mau lihat. Kalau perlu, ambil lagi besok pagi sebelum berangkat sekolah,"

Ichsan menyerahkan karton itu pada Nurul. Bagaimanapun, klien lebih berhak mengatur penyelidikan daripada detektif itu sendiri.

"Perang dingin dalam posisi penentuan," kata Ichsan. "Jika ada perkembangan akan aku beritahu segera,"

"Aku akan sibuk seminggu ini, jika ada perkembangan beritahu aku minggu malam senin," keadaan Nurul berkata lain.

Sudah jelas toh apa kesibukan Nurul?

Cicadas, 14.30.

"Salamu alaikum," Ichsan mengetuk pintu. "Salam olahraga,"

"Alaikum," Rav membuka pintu. "Salam. Ayo masuk. Informasi apa yang kau bawa, intel detektif?"

Ichsan bicara langsung ke intinya. "Tadi pagi saya menyusup ke rapat preman lama di Stasiun Bandung. Hasilnya, preman lama bertugas seperti biasanya,"

Rav tahu kalau Ichsan menyembunyikan sesuatu. "Itu saja? Aneh, sepertinya preman lama tidak ada niat untuk memperluas daerah kekuasaannya,"

"Anggap saja begitu," kata Detektif Ichsan. "Bahkan dalam rapatnya tidak terdengar aktivitas mereka di terminal manapun,"

"Dua kemungkinan," kata Rav. "Preman lama mengalah, atau menyusun angkatan perang terbuka,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang