48. Terima Beres.

90 6 0
                                    

Minggu, 19 Maret 2017.

6.45.

Pagi masih sejuk di Kota Bandung ketika Ichsan memantau beberapa taman kota. Tidak ada aktivitas mencurigakan baik oleh warga maupun petugas kebersihan. Gerak-gerik preman lama, preman baru, maupun preman gadungan tidak tampak sedikitpun.

Entah apa yang dipikirkan Ichsan, detektif SMA itu membeli kompas, teropong, dan sekotak kembang api. Bermodal hp batere penuh dan paket internet, Ichsan dengan leluasa menemukan toko yang menjual barang-barang tersebut.

11.30.

Ichsan mencapai rute akhir perjalanannya, pintu rumah di ujung gang sempit di sudut Cicadas. Jauh sebelum sampai di situ, Ichsan sudah mematikan hp nya. Mengantisipasi alat penyadap.

"Salam olahraga," kata Ichsan seraya mengetuk pintu. "Salamu alaikum,"

"Alaikum salam," Rav membuka pintu. "Kau sudah ada laporan, detektif?"

Ichsan mengangguk. Siapa nama aslinya, nama panggilannya, atau nama lengkapnya, preman manapun tidak perlu tahu.

"Bagaimana kabar Rozak?" tanya Ichsan. "Jawabnya di dalam saja,"

Rav menutup pintu. "Baik, apa laporanmu?"

"Tidak ada pergerakan preman lama di taman manapun," Ichsan menjawab apa adanya. "Stasiun Bandung saya belum cek, terlalu jauh kalau naik sepeda. Paling dekat Kiaracondong, itu pun laporannya baru bisa sampai paling cepat nanti sore,"

"Rozak melapor padaku sejam yang lalu," kata Rav. "Dia bilang tadi pagi Nurul pergi ke Cikutra bawah bukit dengan seragam beladiri silat. Dan kau juga sempat terlihat di tempat itu,"

Ichsan mulai merasa tidak enak.

"Kebetulan saja saya lewat situ," alasannya.

"Kebetulan?" Rav kurang yakin. "Setelah itu kau menuju Cisitu. Ngapain saja di sana?"

"Sarapan," jawab Ichsan, tenang.

"Satu hal yang mencurigakan," perasaan tidak enak Ichsan terhadap Rav terbukti. "Kemarin kau bilang gulungan karton itu ada di tangan preman lama, detektif. Dan aku bilang ingin lihat gulungan karton itu. Yang jadi pertanyaan, apa hubungan antara kau dengan mereka?"

Ichsan menghela nafas.

"Preman lama berupaya mencari petunjuk di dalamnya," jelas Ichsan. "Sekarang tunggu mereka temukan petunjuknya, terima beres,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now