102. Empat Baris.

71 6 0
                                    

"Satu hal yang belum saya ketahui," kata Detektif Ichsan. "Kenapa kau terus menatap arah barat, jembatan layang Pasupati, Rei?"

"Memang aku belum kasih tahu," Rei berterus terang. "Tentang ini,"

Foto yang ada di kover cerita ini.

Kakak beradik Rian dan Rei berdiri saling membelakang dengan latar belakang tiang utama Jembatan Layang Pasupati dan kilau lampu kota Bandung waktu malam hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kakak beradik Rian dan Rei berdiri saling membelakang dengan latar belakang tiang utama Jembatan Layang Pasupati dan kilau lampu kota Bandung waktu malam hari.

Tidak bisa disembunyikan dari Rei kilasan mata Detektif Ichsan. Terkejut.

Ichsan kenal betul, kakaknya Rei yang berambut lurus klimis itu sama persis wajah aslinya.

"Kapan foto ini diambil?" tanya Ichsan.

"Sebelas tahun silam," Rei menatap foto itu lekat-lekat.

Ichsan mengamati foto itu dengan teliti, tidak ingat sesuatu pun dari masa foto itu diambil. Mungkin saja kemiripan wajah asli Detektif Ichsan dengan Rian kakaknya Rei itu hanya suatu kebetulan.

Tapi mengapa usia Rei dan Ichsan selisih jauh? Ichsan tidak tahu itu. Toh ingatannya yang hilang belum sepenuhnya didapat lagi.

Rei berucap membelah hening malam. "Matamu berbicara, detektif. Ada sesuatu yang kau tahu dari foto itu tapi kau sembunyikan. Mengaku, hayo?"

Ichsan menolak untuk menjawab dengan satu pertanyaan lagi. "Rei, sebelumnya pernahkah kau melihat foto ini di malam hari keadaan gelap?"

Rei menggeleng kepala. "Buat apa? Toh takkan kelihatan fotonya,"

"Kau tahu, Rei?" Ichsan mengisyaratkan agar Rei menyerahkan foto itu padanya. "Bisa saja pada foto ini ada petunjuk, yang tidak kasat dalam keadaan terang,"

"Masa?" Rei menyerahkan foto itu pada Ichsan. "Petunjuk macam apa?"

"Macam ini," Ichsan membalik kertas foto.

Sekarang giliran Rei yang terkejut.

Benar kata Rav, tidak ada cat fosfor di gulungan karton yang ia pegang.

Tapi di foto kakak beradik Rian dan Rei.

Tulisan yang berpendar dalam gelap itu, tidak bukan adalah cat fosfor.

"Pesan ini... aku tidak pernah lihat sebelumnya," Rei mengakui kehebatan Detektif Ichsan.

"Ini pesan kakakmu sebelum dia pergi menghilang," jelas Ichsan.

Empat baris kalimat.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now