34. Perkembangan.

86 4 0
                                    

Ichsan keluar dari kios sablon Mas Bo menjelang sore hari. Seperti kemarin, Ichsan menuju rumah makan Padang dekat sekolah Nurul, SMA Negeri Bandung. Ichsan melahap seporsi nasi Padang secepatnya. Lama tidak masuk sekolah, Ichsan baru ingat. Hari Jumat sekolah pulang cepat. Bergegas Ichsan melesat ke rumah Nurul.

Tiga jam lalu.

"Iuran," tagih seorang preman bagian jalanan pada Pak Simojoyo. "Situasi masih aman kan?"

"Ya," jawab Pak Simojoyo, datar. "Tapi saya lagi boke, pembeli sepi. Bagaimana jika saya tawarkan informasi, Jak?"

"Patut dipertimbangkan," kata preman bernama Jak itu. "Beritahu saya, seberapa berharga informasi ini?"

"Besar pengaruhnya terhadap dua kubu preman Bandung," jelas Pak Simojoyo.

"Kalau begitu katakan," perintah Jak. "Rozak Yudistira tidak keberatan iuran gratis asalkan ada informasi bagus untuk pimpinan hulu,"

"Tadi pagi dan kemarin saya ketemu seorang pelajar SMA, ngakunya detektif," Pak Simojoyo memulai ceritanya. "Tadi pagi kaga masalah, dia cuma nanya-nanya soal keluarga saya. Masalahnya kemarin,"

"Kemarin?" tanya Rozak, bingung.

"Saya rasa dia orang asing. Nyari alamat saja nyasar melulu," lanjut Pak Simojoyo. "Tapi kemampuan deduksinya tidak bisa diremehkan. Kau tahu dia nyari siapa, Jak?"

Rozak diam, tidak bisa jawab.

"Pimpinan hulu kubu preman baru," ucap Pak Simojoyo, pelan dan tegas. "Rav, Raven Chaser putra Elang Cadas,"

Sekali ini, nafas Rozak tersekat. "Sudah habis ceritanya, pak?"

"Belum, Jak," Pak Simojoyo mengubah posisi duduknya. "Masalah lainnya, ada dugaan kalau dia condong pada kubu preman lama,"

"Bagus pak," puji Rozak. "Ini bakalan jadi kabar bagus buat pimpinan hulu. Satu-satunya masalah, kau tidak tahu siapa nama anak itu. Kalau saja tahu pak, bayarannya pasti tidak sedikit,"

"Ya, itulah enaknya jadi informan ganda," komentar Pak Simojoyo.

Rumah Nurul, menjelang petang.

"Ada perkembangan dengan map yang kupinjamkan?" tanya Ichsan.

Nurul menjawab belum. "Kau sendiri?"

"Raven Chaser, Yoni Wibowo, dan Jufriyadi jadi preman," kata Ichsan. "Sedangkan Baros Kusumadinata sekarang kerjanya dokter gizi,"

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now