92. Jawab Tidak.

72 5 0
                                    

Uang seratus ribu Rupiah berpindah tangan, termasuk ganti ongkos bensin. Berarti upah Ichsan gocap.

"Kamu keknya penasaran gimana rasanya jadi pedagang asongan. Ya kan, detektif?" ayah Fira bertanya selepas waktu jumatan.

Bermodal sekarung kicimpring, Ichsan berangkat ke Terminal Cicaheum - naik angkot Kalapa - Caheum. Mulailah karirnya sebagai pedagang asongan.

Bersamaan ini, Ichsan juga mulai mengenal sistem titip jual.

"Untung aku masuk terminal saat perang dingin sudah reda," Ichsan memikul karung kicimpring. "Suasana akan selalu aman,"

Yang tidak aman bagi Ichsan, orang-orang Terminal Cicaheum seperti tidak berminat beli kicimpring. Datang ke preman serikat, apa aman?

"Ledeng! Ledeng!" Ichsan kenal pemilik suara itu, segera menuju sumber suara.

"Rav?" sapa Ichsan.

"Oi intel detektif, tahu kabar terbaru dunia preman seusai perang dingin?"

Ichsan menggeleng sekali. "Gera katakan. Aku ada kabar yang lebih penting,"

"Belum ada kesepakatan siapa ketua besar dan tangan kanan," kata Rav. "Toh ini bukan urusanmu, penjual kicimpring. Kabar apa yang kau bawa, penjual kicimpring?"

"Berkaitan dengan tujuanmu bergabung dengan dunia preman," kata Ichsan. "Mencari seseorang, bukan?"

"Jangan bilang tahu dari orang Cimahi," Rav enggan menyebut nama Ayu Margahayu.

"Adikmu Ayu Margahayu," Ichsan berkata, terang-terangan. "Meragukan apakah kau masih tetap pada tujuan itu,"

Kentara di mata Ichsan, raut wajah orang Cicadas itu menyiratkan rasa bersalah.

Dalam benaknya Rav menyimpulkan.

Jufri saja yang jadi ketua besar baru. Biar dia jadi tangan kanan, tapi Ayu adiknya tidak hilang kepercayaan.

"Yang jadi masalah," lanjut Ichsan. "Dia memutuskan untuk menyusulmu,"

Tambah pening kepala penangkap elang itu. Kenapa pula adiknya mesti ikut campur?

"Peduli kabar ini baik atau tidak buat kau, urusanku adalah urusanku," tegas Rav. "Apapun keputusanku, kau akan tahu alasannya kelak,"

"Masih ada yang kausembunyikan, Raven Chaser," Ichsan tahu pasti. "Meskipun baik aku tidak tahu, aku harus tahu petunjuk developer dari gulungan karton itu,"

"Akan kuberitahu pada waktunya," dengan halus Rav menjawab tidak.

Detektif Ichsan 6 : Detective's Hometown.Where stories live. Discover now