(2) Riya' dan Sum'ah

5.5K 319 6
                                    

Salah satu bentuk syirik kecil yang sering terjadi pada sebagian wanita adalah riya' (memperlihatkan amal) dan sum'ah (memperdengarkan amal; sejenis riya' juga --ed). Sebenarnya tujuan awal ia beramal adalah karena Allah, tetapi tiba-tiba muncul niatan yang ditujukan selain kepada-Nya, yaitu mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain, serta agar ia terkenal di kalangan mereka. Padahal, tidak ada amalan yang akan bermanfaat bagi dirinya kecuali yang dikerjakan karena ikhlas kepada Allah dan benar sesuai syari'at-Nya.

Allah Ta'ala berfirman :

Allah Ta'ala berfirman :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar". (QS. Az-Zumar [39] : 2-3)

Maka katakanlah kepada orang-orang yang tidak ikhlas, "Janganlah engkau memperlihatkan amalmu! Karena segala amal yang ditujukan kepada selain Allah akan sia-sia belaka".

Dari Mu'adz bin Jabal r.a. diriwayatkan, bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tidaklah seorang hamba berdiri di dunia ini dalam keadaan berlaku sum'ah dan riya' kecuali Allah akan memperdengarkan aibnya kepada seluruh mahluk pada hari kiamat nanti". (Diriwayatkan oleh Thabrani, lihat Shahihu 't-Targhib wa 't Tarhib (26) (1/17)

Dari Jundub bin 'Abdillah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Barangsiapa berlaku sum'ah, maka Allah akan memperdengarkan aibnya. Dan barangsiapa berbuat riya' maka Allah akan memperlihatkan aibnya". (Shohiihu 'l-Bukhaari (Vii/242) dan Shahiih Muslim (IV/1810) (2987)

Dari 'Abdullah bin 'Amru bin 'Ash r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada manusia, maka Allah akan memperdengarkan aibnya ke telinga para mahluk-Nya. Dan Allah akan meremehkan dan menghinakannya". (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Kabiir, Ahmad dan Baihaqi, lihat Shahiihu 't-Targhib wa 't-Tarhiib (I/16)

Allah Ta'ala tidak akan bisa ditipu seperti anak kecil. Dia Maha Mengetahui terhadap segala apa yang ada di dalam hati. Dan Dia paling tidak membutuhkan sekutu dan para pelakunya. Dari Abu Sa'id bin Abi Fadholah Al-Anshari r.a diriwayatkan bahwa ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Ketika Allah mengumpulkan manusia pada hari kiamat nanti, yaitu hari yang tidak akan diragukan lagi kedatangannya, maka akan ada penyeru yang menyerukan, 'Barangsiapa menjadikan seseorang sebagai sekutu dalam amalan yang ia tujukan kepada Allah, maka mintalah pahalanya kepada selain Allah, karena Allah paling tidak membutuhkan sekutu". (Shahiih Sunani 't-Tirmidzi (III/74) (2521) dan Shahiih Sunan Ibni Maajah (II/410) (3388)

Dari 'Abbad bin Tamim, dari pamannya diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah penyakit riya' dan syahwat yang tersembunyi". (Syahwat yang tersembunyi adalah misalnya seseorang mengerjakan ibadah puasa, lalu syahwatnya membujuk dirinya agar meninggalkan puasa tersebut, lantas ia pun menyetujuinya dan meninggalkan puasanya --ed) (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Kabiir dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah serta Ibnu 'Adi dalam Al-Kamiil. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (II/20) (508)

Dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju tempat kami saat kami sedang membicarakan Al-Masih Ad-Dajjal. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"'Maukah kalian aku kabari tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan akan menimpa kalian daripada Al-Masih Ad-Dajjal?' Abu Sa'id berkata, Kami menjawab, 'Tentu'. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Syirik khofi (tersembunyi), yaitu seseorang berdiri mengerjakan shalat, kemudian memperbagus shalatnya karena melihat ada seseorang yang memperhatikan (shalatnya)'" (Shahiih Sunan Ibnu Maajah (II/410) (3389)).

Seorang wanita yang berakal pasti mengerti bahwa manusia tidak mungkin mampu memberi manfaat kepada Allah sedikit pun. Mereka tidak memiliki surga, sehingga bisa menghalangi dirinya mendapatkan kenikmatan surga. Dan tidak pula neraka, sehingga bisa membentenginya dari adzab neraka. Maka, mestinya ia menjadikan kemauannya hanya satu saja, yaitu mencapai ridha Allah, kemudian mendapatkan --dengan rahmat Allah-- surga-Nya.

Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a diriwayatkan bahwa ia berkata : saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Barangsiapa yang menjadikan kemauannya hanya satu saja, yaitu kemauan terhadap akhiratnya, maka Allah akan mencukupkan kemauannya terhadap dunianya. Dan barangsiapa kemauannya bercabang-cabang dalam permasalahan dunia, maka Allah tidak akan menolongnya di lembah mana pun ia binasa". Shahiih Sunan Ibnu Maajah (I/48) (207)

100 Dosa yang Diremehkan WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang