(73) Banyak Bicara Yang Tidak Ada Manfaatnya

1.5K 43 0
                                    

Ada sebagian wanita yang terburu-buru memberikan komentar terhadap permasalahan yang dia tidak ketahui dan mengucapkan sesuatu yang dia sendiri tidak mengetahui maksudnya serta berbicara tak karuan yang dia tidak mengerti artinya. Dia banyak berkata meski sedikit manfaatnya. Jadi, yang paling dominan pada dirinya adalah lisannya, sedangkan yang lemah pada dirinya adalah akalnya. Pasalnya, dia tidak pernah berfikir dan mempertimbangkan terhadap apa yang akan diucapkannya, apakah ada manfaatnya atau tidak. Yang penting baginya adalah banyak ngomong dan ngobrol!

Dari Jabir r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Sedangkan orang yang paling jauh tempat duduknya denganku pada hari kiamat nanti adalah ats-tsartsaaruun (orang-orang yang banyak bicaranya), al-mutasyaddiquun (orang-orang yang bicaranya difasih-fasihkan) dan al-mutafaihaquun". Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami sudah tahu arti ats-tsartsaaruun dan al-mutasyaddiquun, lantas apakah arti dari al-mutafaihaquun? Beliau shallallahu'alaihi wasallam menjawab, 'Yaitu orang-orang yang sombong'"
---Shahiih Sunani 't-Tirmidzii
(II/196) (1642). Ats-Tsartsar adalah orang yang banyak bicara. Sedangkan al-mutasyadiq adalah orang yang ketika berbicara dengan orang lain suka memanjang-manjangkan perkataan (bertele-tele) dan berkata kotor.

Dari Mughirah bin Syu'bah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengharamkan kepada kalian durhaka kepada para ibu dan mengubur anak perempuan hidup-hidup serta tidak mau memberi apa yang seharusnya diberikan dan meminta sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci pada kalian kabar burung (kata si fulan kata si fulan), banyak bertanya dan menghabis-habiskan harta" 
---Shahiih Muslim (III/1081) (593)

Parahnya, dia juga berceloteh di majelis-majelis dan lewat telepon selama berjam-jam. Sehingga tidak ada seorang pun yang bakal selamat dari celotehannya, baik apakah orang tersebut adalah orang yang jauh atau pun orang yang dekat, orang yang baik atau pun orang yang jahat, para wanita maupun laki-laki. Boleh jadi dia akan mengucapkan beberapa kata, namun dunia dan akhiratnya sebagai taruhannya, menjadikan hatinya sakit dan keimanannya hilang, namun dia tidak menyadarinya.

Dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan sebuah perkataan yang tidak dia hiraukan, namun justru menjerumuskannya ke dalam neraka selama tujuh puluh tahun"
---Shahiih Sunani 't-Tirmidzii
(II/268) (1884) dan Shahiih Sunan Ibni Maajah (II/358) (3206)

Dari Bilal bin Harits Al-Muzni r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya ada di antara kalian yang mengucapkan satu perkataan yang diridhai Allah, ia tidak menyangka bahwa perkataannya itu diridhai Allah, sehingga Allah pun menulis baginya keridhaan-Nya sampai hari pertemuan dengan-Nya (hari kiamat). Dan ada pula di antara kalian yang mengucapkan satu perkataan yang dimurkai Allah, dia tidak menyangka bahwa ternyata perkataannya tersebut mendapat kemurkaan dari Allah, sehingga Allah pun menulis baginya kemurkaan-Nya sampai hari pertemuan dengan-Nya (hari kiamat)
---Shahiih Sunani 't-Tirmidzii
(II/269) (1888) dan SHahiih Sunan Ibni Maajah (II/358) (3205)

Jika dia tahu bahwa catatan amal perbuatan itu pasti akan disebarkan (dibagikan lagi) dan segala ucapan pasti akan ditulis, niscaya dia akan mengunci mati lisannya dengan gigi-giginya sendiri. Sebab, tidak ada sesuatu yang lebih membutuhkan untuk dipenjara dalam rentang waktu yang lama selain lisan!

Allah Ta'ala berfirman :

"(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jatsiyah [45] : 29) 

100 Dosa yang Diremehkan WanitaWhere stories live. Discover now