(75) Merasa Cukup Dengan Sesuatu yang Belum Diberikan Kepadanya

1.2K 30 0
                                    

Tidak ada yang lebih disukai oleh kebanyakan wanita selain mendapatkan pujian dan sanjungan yang baik. Itulah yang memaksa sebagian diantara mereka merasa cukup dengan sesuatu yang belum diberikan kepadanya, mengaku-aku dengan sesuatu yang belum pernah terjadi dan membuat-buat kebohongan dengan apa yang tidak ada.

Ada diantara mereka yang berkata, "Suamiku telah memberiku demikian dan demikian", padahal dia tidak pernah diberi. Sementara yang lain mengaku telah pergi ke tempat ini dan itu, padahal dia belum pernah pergi ke tempat tersebut. Ada pula yang membuat-buat kebohongan dan mereka-reka cerita demi tujuan yang tidak baik, seperti membuat marah dan memperdaya sebagian wanita, mengharap pujian dan sanjungan dari mereka.

Dari 'Asma r.a. diriwayatkan bahwa ada seorang wanita pernah berkata, "Wahai Rasulullah, saya mempunyai madu (istri suaminya yang kedua). Apakah berdosa jika aku mengaku telah diberi sesuatu yang tidak pernah diberikan oleh suamiku?" Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Orang yang mengaku telah diberi sesuatu yang belum pernah diberikan kepadanya adalah seperti orang yang mengenakan dua pakaian kedustaan"
---Shahiihu 'l-Bukhaarii
(VI/486) (5219) dan Shahiih Muslim (III/1339) (2130)

Yang lebih keji dari itu adalah orang yang mengaku telah melaksanakan perbuatan-perbuatan baik, seperti umrah, shadaqah, shiyam (puasa) dan lain sebagainya, padahal sebenarnya dia belum pernah melaksanakannya. Allah Ta'ala berfirman :

"Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan ...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih." (QS. Ali Imran [3] : 188)

Dan yang lebih keji lagi dari semua itu adalah mengaku-aku telah bebruat kemaksiatan kepada Allah Ta'ala. Seperti mengaku telah melakukan perjalanan ke negeri kafir, menenggak minuman yang diharamkan, melakukan perbuatan keji, mengerjakan sebagian perbuatan yang membinasakan dan menyebutkan kisah-kisah yang beraneka ragam dalam rangka mengajak orang untuk melaksanakan perbuatan haram tersebut. Akhirnya, dia pun menyebarkan kabar keji di kalangan orang-orang yang beriman, mengajak untuk mengerjakannya, memberikan janji-janji indah dan menganjurkan orang-orang agar melaksanakan perbuatan tersebut. Dia tidak tahu bahwa kelak dia akan datang menghadap Allah dengan membawa dosa tersebut dan dosa-dosa orang yang terperosok ke dalam perbuatan haram tersebut karena sebab dirinya. Lantas dosa-dosa orang-orang tersebut akan ditimpakan kepada dirinya utnuk memperberat timbangan amal kejahatannya. ALangkah bahagianya seseorang yang meninggal dunia, sedangkan dosa-dosanya berguguran bersamanya.

Dari Jabir r.a. diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Dan barangsiapa menghiasi dirinya dengan sesuatu yang tidak pernah diebrikan kepadanya, seperti orang mengenakan dua pakaian kedustaan"
---Shahiih Sunan 't-Tirmidzii
(II/200) (1606)

100 Dosa yang Diremehkan WanitaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora