(7) Tathayyur dan Tasyaa'um

2.5K 151 4
                                    

Salah satu bentuk penyelewengan dalam masalah aqidah yang sering dikerjakan  oleh sebagian wanita adalah tathayyur (menggantungkan nasib dengan perantaraan burung) dan tasyaa'um (menganggap sial). Hal tersebut akan menghilangkan tawakal dan mengurangi kesempurnaannya.

Dari 'Imran bin Husain r.a diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Bukan termasuk golongan kami orang yang melakukan tathayyur atau meminta orang lain melakukan tathayyur baginya, mempraktikkan perdukunan atau mendatangi dukun, melakukan perbuatan sihir atau mendatangi tukang sihir". (Dikeluarkan oleh Al-Bazar dan Thabrani dalam Al-Kabiir. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (V/227) (2195)

Dari Abu Darda' r.a diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tidak akan mencapai derajat yang tinggi bagi siapa saja yang mempraktikkan perdukunan atau mendatangi dukun, ataupun membatalkan perjalanannya karena tathayyur". (Diriwayatkan oleh Abu Tamam dalam Al-Fawaa'id. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (V/228) (2195)

Bentuk tathayyur yang dikerjakan kaum wanita itu bermacam-macam. Di antara mereka ada yang menganggap sial karena burung-burung, seperti burung hantu dan burung gagak. Ada juga yang menganggap sial karena hari-hari, tahun dan bulan tertentu, seperti bulan Shafar. Ada pula yang menganggap sial bilangan atau nomor-nomor tertentu, seperti nomor tujuh, sebelas dan tiga belas. Yang lain ada yang menganggap sial jika melihat orang-orang tertentu, seperti melihat orang yang tidak ia sukai, atau pengumuman-pengumuman, warna-warna, kejadian-kejadian, tempat-tempat, lafazh-lafazh, bintang-bintang, hewan-hewan dan mimpi. Perbuatan-perbuatan tersebut, semuanya dan sejenisnya hanya akan menafikan kesempurnaan iman dan menodai kemurnian tauhid.

Dari 'Abu Hurairah r.a diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tidak ada 'adwaa (meyakini bahwa penyakit dapat menular sendiri tanpa takdir Allah), tidak ada thiyaarah (menganggap sial karena melihat burung), tidak ada shafar (menganggap sial bulan Shafar) dan hamah (meyakini bahwa tulang belulang mayit menitis ke burung hantu)". (Shahiih Sunan Abii Daawud (II/740) (3310)

Maka setiap muslimah wajib bertawakkal kepada Allah Ta'ala dan tidak mengarahka pandangannya ke masalah-masalah tersebut yang tidak akan bermanfaat bagi Allah sedikit pun. Hendaknya ia menyandarkan hatinya kepada Rabb-nya, karena tidak ada yang memiliki kunci-kunci segala permasalahan dan mengurusi segala keadaan, begitu pula kebaikan, keburukan dan yang bisa memberikan manfaat maupun menolak madharat selain Allah Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman :

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (Q.S. Ath-Thaalaq [65] : 3)

Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Thiyarah itu termasuk perbuatan syirik (beliau mengucapkannya tiga kali)" Dalam sebuah riwayat disebutkan "Barangsiapa mengurungkan niatnya karena thiyarah, maka ia telah melakukan kesyirikan" (Diriwayatkan oleh Ibnu Wahab dalam Al-Jaami' dan Al-Bazar. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (III/53) (1065)

100 Dosa yang Diremehkan WanitaWhere stories live. Discover now