(61) Berkeluh-kesah Ketika Ditimpa Musibah

1.6K 40 2
                                    

Musibah akan senantiasa menimpa seorang mukminah, hingga ia berjalan di atas muka bumi tanpa ada suatu kesalahan pun pada dirinya. Jika ia ridha, maka Allah pun akan ridha kepadanya. Namun jika ia berkeluh-kesah, maka ia akan mendapatkan kemurkaan dari Allah. Madharat tersebut akan ditimpakan kepada dirinya dan ia sama sekali tidak bisa memberikan kemadharatan kepada Allah.

Dari Mu'awiyah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya al-fussaaq (orang-orang fasik) adalah para penghuni neraka" Ada salah seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang disebut dengan al-fussaaq itu?" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, "Para wanita". Seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, bukankah mereka adalah ibu-ibu kita, saudari-saudari kita?" Beliau shallallahu alaihi wasallam menyahut, "Benar, namun mereka tidak mau bersyukur jika diberi dan tidak bisa bersabar jika mendapat musibah".
---
Dikeluarkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad dan Hakim. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (I-VII/158) (3058)

Salah satu perbuatan haram yang paling parah adalah apa yang dilakukan oleh sebagian wanita ketika mereka ditimpa musibah atau ketika salah satu diantara kerabatnya ada yang meninggal dunia, seperti marah-marah dan selalu mengeluh, bosan dengan perintah Allah, berpaling dari hukum Allah, tidak ridha terhadap qadha' dan qadar Allah, menyalahkan Allah karena (menganggap-Nya) bakhil, serta berkeluh-kesah yang menyebabkannya putus asa dari rahmat Allah dan karunia-Nya. Akhirnya ketika ditimpa musibah, ia pun akan meratap, memukul-mukul wajahnya, menampar pipinya, menjambak rambutnya, merobek bajunya, menaburkan tanah ke kepalanya, mengeluarkan kata-kata yang mengandung celaan dan kutukan serta perbuatan-perbuatan keji dan buruk lainnya. Semua yang telah disebutkan di atas termasuk perbuatan orang-orang jahiliyah yang dahulu.

Dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Ada dua amalan yang biasa dilakukan manusia yang menyebabkannya menjadi kufur, yaitu (1) mencela keturunan, dan (2) meratapi mayit" ---Shahiih Muslim (I/81) (121)

Dari Usaid bin Abi Usaid, dari seorang wanita yang ikut berbai'at (kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam---ed.) diriwayatkan bahwa ia berkata, "Diantara amal kebaikan yang dipesankan kepada kami agar kami tidak menyelisihinya adalah kami dilarang mencakar-cakar wajah, mengucapkan 'Duhai kecelakaan' ketika tertimpa musibah, merobek-robek leher baju (kerah) dan mengacak-acak rambut" ---Shahiih Sunani Abii Daawud (II/605) (2685)

Dari Jabir bin 'Abdillah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memegang tangan 'Abdurrahman bin 'Auf, kemudian diajaknya ke tempat putra beliau yang bernama Ibrahim. beliau mendapatkan putranya ternyata tengah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun membopongnya dan meletakkannya di pangkuan beliau shallallahu alaihi wasallam, lantas beliau shallallahu alaihi wasallam menangis. Maka 'Abdurrahman bin 'Auf pun bertanya kepada beliau shallallahu alaihi wasallam, 'Mengapa Anda menangis, bukankah Anda telah melarang kami untuk menangis?'. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Tidak, aku hanya melarang dua suara orang bodoh lagi pendosa, yaitu (1) suara teriakan ketika ditimpa musibah berupa mencakar-cakar wajah dan merobek-robek leher baju, dan (2) rintihan setan (meratap)" ---Shahiih Sunani 't-Tirmidzii (I/295) (804)

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Bukan termasuk golongan kami orang yang menampar-nampar pipi, merobek leher baju dan menyeru dengan seruan jahiliyah" ---Shahiihu 'l-Bukhaarii (I/394) (1297)

Dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Wanita yang meratapi mayit jika tidak bertaubat sebelum meninggal dunia, maka pada hari kiamat nanti dia akan dibangkitkan dengan mengenakan pakaian panjang dar TER dan baju besi yang berkarat" ---Shahiih Muslim (II/537) (934).

Dan dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. pula diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Tidaklah seseorang yang meninggal dunia kemudian ada dua orang menangisinya seraya berkata, 'Duhai pemipin' 'Duhai tuan' atau yang semisalnya dengan itu kecuali akan datang dua malaikat yang memukul dan menendang dadanya. Apakah benar kamu seperti itu?"
---Ibnul Mubarok berkata, "Namun jika semasa hidupnya ia telah melarang mereka melakukan perbuatan ini, maka aku berharap semoga perbuatan mereka tersebut tidak akan memberikan perngaruh apapun kepada dirinya". ---Shahiih Sunani 't-Tismidzii (I/294)
---Shahiih Sunani 't-Tirmidzii (I/294) (801) dan Shahiih Sunan Ibni Maajah (I/266) (1295) 

100 Dosa yang Diremehkan WanitaWhere stories live. Discover now