(41) Tidak Bersungguh-sungguh Dalam Mendidik Anak

1.2K 23 0
                                    

Anak-anak merupakan amanah yang besar dan tanggung jawab yang berat. Bagi siapa saja yang dimuliakan oleh Allah dengan dikaruniai anak kepadanya, maka ia wajib memberikan hak-haknya, baik berupa pengasuhan maupun perhatian, pendidikan maupun mengajari adab yang baik.

Allah Ta'ala berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At-Tahrim [66] : 6)

Dari 'Abdullah bin 'Amru bin 'Ash r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya" ---Shahiih Sunan Abii Daawud (I/317) (1484)

Salah satu bentuk menyia-nyiakan anak yang paling buruk dan keji adalah memasukkan berbagai perabot rumah tangga yang berpotensi besar merusak akhlaq anak ke dalam rumah, seperti channel parabola, majalah-majalah porno dan kaset-kaset murahan. Begitu juga mengajak mereka pergi ke tempat-tempat yang merusak, seperti tempat bercampur-baurnya antara laki-laki dan perempuan, tempat-tempat pementasan drama dan lain sebagainya. Termasuk pula mengajak mereka ke negeri-negeri yang mengalami dekadensi moral dan meninggalkan mereka begitu saja berteman dengan orang-orang yang bejad akhlaqnya dan geng-geng jahat tanpa adanya pengawasan. Sebenarnya, masih banyak lagi bentuk penyia-nyiaan terhadap pendidikan anak yang lain, yang itu semua merupakan bentuk penipuan dan berbuat zhalim kepada orang yang menjadi tanggung jawabnya. Padahal ia adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap mereka dan ia akan dimintai pertanggung-jawaban pada hari kiamat nanti atas ketidak-seriusannya dalam mendidik dan memperhatikan mereka.

Dari Ma'qil bin Yasar Al-Muzni r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tiada seorang hamba pun yang diamanahi oleh Allah memimpin rakyat, namun ketika meninggal dunia, ia menipu rakyatnya, melainkan Allah pasti akan mengharamkan surga baginya" ---Shahiih Muslim (I/116) (142)

Dari 'Abdullah bin Umar r.a. diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan dimintai pertanggung-jawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung-jawaban tentang mereka. Dan seorang istri adalah pemimpin atas rumah suami maupun anaknya dan ia akan dimintai pertanggung-jawaban tentang mereka. Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan dimintai pertanggung-jawaban terhadap apa yang dipimpinnya" ---Shahiihu 'l-Bukhaarii (I/267) (893) dan Shahiih Muslim (III/1159) (1829)

100 Dosa yang Diremehkan WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang