(26) Berperangai Buruk Kepada Suami

1.4K 56 1
                                    

Taat kepada suami dalam hal yang ma'ruf dan bukan kemaksiatan kepada Allah termasuk kewajiban yang paling utama bagi seorang wanita. Ia harus menunaikannya dengan sesempurna mungkin dan sebaik-baiknya. Sehingga akan kokohlah kehidupan rumah tangga dan luruslah kehidupan suami-istri.

Dari Ka'ab bin 'Ujrah diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Maukah aku kabari tentang para wanita penghuni surga? Yaitu wanita yang pengasih, banyak anak (subur) dan berperilaku baik. Jika ia dizhalimi (suami marah kepadanya,---penerj.), ia akan berkata, 'Ini tanganku berada di tanganmu. Aku tidak bisa memejamkan mataku hingga engkau ridha'". --Dikeluarkan oleh Thabrani dalam Al-Kabiir, dan Daruquthni dalam Al-Afraad. Lihat Shahiihu 'l-Jami' (II/508) (2604)

Dari Ibnu 'Abbas r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda , "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para lelaki penghuni surga? Seorang nabi berada di surga, seorang shiddiq (orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul,---ed) berada di surga, seorang syahid berada di surga, seorang bayi berada di surga dan seorang yang mengunjungi saudaranya di daerah pelosok yang ia niatkan karena Allah semata berada di surga. Sedangkan para wanita yang termasuk penduduk surga adalah wanita yang pengasih, yang subur (banyak anak) dan yang berperangai baik kepada suaminya. Yaitu jika suaminya marah, ia akan mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya seraya berkata, 'Aku tidak akan bisa memejamkan mataku hingga engkau meridhaiku'" --Dikeluarkan oleh Tamam Ar-Razi dalam Al-Fawaa'id dan Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (I/515) (287)

Seorang wanita yang berbuat kemaksiatan di rumahnya laksana setan yang berada di sarangnya. Hal tersebut hanya akan mengeruhkan umur, menyesakkan dada dan membuat aib dalam kehidupan. Jadi, perbuatan tersebut hanya akan melenyapkan kebahagiaan dan mendatangkan kebinasaan; menghilangkan ketenangan hidup dan menjadi sumber kepayahan.

Dari Sa'ad diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ada tiga hal yang termasuk kebahagiaan dan tiga hal yang termasuk kesengsaraan. Yang termasuk kebahagiaan adalah (1) seorang istri yang menyenangkan jika engkau pandang, jika engkau tidak ada di sisinya ia akan menjaga dirinya dan hartamu; (2) kendaraan yang patuh kepadamu yang akan menghantarkanmu menemui para sahabatmu; dan (3) tempat tinggal yang luas yang banyak perabotannya. Sedangkan yang termasuk kesengsaraan adalah (1) seorang istri yang tidak mengenakkanmu jika dipandang dan mengucapkan kata-kata yang tidak baik kepadamu, jika engkau tidak berada di sisinya ia tidak bisa menjaga dirinya dan hartamu; (2) kendaraan yang pelan jalannya, jika engkau memukulnya justru akan meletihkanmu, namun jika engkau biarkan ia tidak akan menghantarkanmu bertemu dengan para sahabatmu; dan (3) tempat tinggal yang sempit yang sedikit perabotannya" --DIkeluarkan oleh Hakim dan Ibnu 'Asakir dalam Taarikh Dimasyqii. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (III/39) (1047)

Dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata, "Seorang lelaki menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama putrinya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah! Ini adalah anakku. Ia tidak mau menikah'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada putri tersebut, 'Taatilah bapakmu'. Anak putri tersebut menjawab, 'Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan membawa kebenaran, aku tidak mau menikah sehingga engkau memberitahukan kepadaku apa hak seorang suami atas istrinya?' Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Hak seorang suami atas istrinya adalah, jika sang suami mempunyai bisul, lalu sang istri menjilatinya, maka hal tersebut belum bisa dianggap ia telah menunaikan hak suaminya'" --Shahiihu Mawaaridu Dham'aan (I/517) (1076)

Dari Ibnu 'Abbas r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Ketika diperlihatkan neraka kepadaku, aku lihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita yang kufur". Ditanyakan, 'Apakah mereka kufur kepada Allah?' Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tidak, namun mereka kufur kepada suaminya dan mengingkari kebaikan suaminya. Jika engkau telah berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama setahun, kemudian suatu saat ia melihat ada sedikit kekurangan padamu, maka ia akan mengatakan, 'Aku tidak pernah melihat ada kebaikan sedikit pun darimu'" --Shahiihu 'l-Bukhaari (I/15) (29)

Dari Asma' r.a. putri Zaid Al-Anshari diriwayatkan bahwa ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berjalan melewatiku ketika aku berada di rumah tetangga teman akrabku. Lantas beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam kepada kami dan bersabda, 'Jauhilah oleh kalian mengkufuri orang-orang yang telah diberi nikmat'. Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apa yang disebut dengan mengkufuri orang-orang yang telah diberi nikmat itu?' Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Mungkin diantara kalian ada yang hidup melajang dalam rentang waktu yang lama bersama kedua orangtuanya. Kemudian Allah memberinya rezeki berupa seorang suami. Setelah itu Allah memberinya juga rezeki berupa seorang anak. Namun ketika ia marah, ia mengkufuri suaminya dengan mengatakan, 'Aku tidak pernah melihat ada kebaikan sedikit pun darimu'" --Dikeluarkan oleh Bukhari dalam Al-Adabu 'l-Mufrad dan Ahmad dalam Al-Musnad. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (II/486) (823)

Dari Ibnu 'Umar r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Ada dua golongan manusia yang shalatnya tidak akan melampaui kepalanya (tidak diterima), yaitu seorang budak yang lari dari para tuannya hingga ia kembali kepada mereka dan seorang wanita yang bermaksiat kepada suaminya hingga ia kembali (tidak bermaksiat lagi)" --Dikeluarkan oleh Thabrani dalam Ash-Shaghiir. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (I/517) (288)

Dari Hushain bin Mihshan r.a. dari bibinya diriwayatkan bahwa ia (sang bibi) pernah masuk ke rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena ada suatu keperluan. Ia pun menyelesaikan keperluannya. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya, "Apakah engkau mempunyai suami?" Ia menjawab, "Ya", Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi, "Bagaimana engkau bersikap kepadanya?" Ia berkata, "Aku tidak memperhatikannya kecuali jika aku tidak kuasa darinya" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Lihatlah, engkau ini ada apanya dibandingkan dengan suamimu, padahal ia adalah surga dan neraka bagimu". --Dikeluarkan oleh Nasa'i dalam Al-Kubraa dan Ahmad. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (II-VI/220) (2612)

Cukuplah balasan bagi orang yang bermaksiat kepada suaminya dengan do'a kejelekan yang diucapkan oleh para istrinya nanti di akhirat (para bidadari).

Dari Mu'adz bin Jabal diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia kecuali istri suaminya dari kalangan bidadari yang bermata jeli akan berkata kepadanya, 'Janganlah kamu menyakitinya. Semoga Allah membinasakanmu! Sebab, ia hanyalah tamumu, sebentar lagi ia akan berpisah denganmu dan akan menemui kami'" --Shahiih Sunan 't-Tirmidzii (I/343) (937) dan Shahiih Sunan Ibni Maajah (I/341) (1637)

Dan cukuplah, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta perlindungan kepada Allah dari istri semacam dirinya. Dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Salah satu do'a yang dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah :

"Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari tetangga yang jahat, dari istri yang menjadikanku beruban sebelum waktunya, dari anak yang memposisikan dirinya sebagai tuan bagi diriku, dari harta yang menjadi azab bagiku dan dari teman yang berbuat makar, dimana matanya melihatku, namun hatinya selalu mengamat-amatiku; jika melihat kebaikan pada diriku disimpannya, namun jika melihat kejelekanku disebarkannya". --Dikeluarkan oleh Thabrani dalam Ad-Du'aa dan Dailami dalam Musnadu 'l-Firdaus. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (I-VII/377) (3137)

100 Dosa yang Diremehkan WanitaWhere stories live. Discover now