(100) Lalai dari Tujuan Penciptaan Manusia

808 34 2
                                    

Diantara bentuk kelalaian terhadap tujuan penciptaan manusia adalah melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang telah disebutkan, baik secara keseluruhan maupun kemaksiatan lainnya. Karena seorang wanita yang lalai terhadap tujuan penciptaan dirinya di dunia ini, niscaya dia akan hidup hanya menjalani hari-harinya saja, namun dia lupa dengan kehidupan akhirat. Sehingga ia terjerumus ke dalam dosa-dosa, meremehkan kewajiban-kewajiban, berkubang dalam perbuatan haram dan menyia-nyiakan umurnya ---ketika hidup di dunia--- tanpa (melakukan) ketaatan. Akhirnya, dia kembali (kepada Allah) pada hari kiamat nanti termasuk orang-orang yang muflis (bangkrut).

Apabila dia ditanya tentang tujuan dan hikmah dari penciptaan dirinya, niscaya dia akan menjawab, "Untuk beribadah kepada Allah Ta'ala!" Lalu dia akan membawakan firman Allah berikut ini :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat [51] : 56)

Yakni sebagai dalil atas pernyataannya dan hujah atas jawabannya.

Sungguh alangkah indahnya perkataannya, namun alangkah buruknya perbuatannya. Lantas mana ibadah yang dia lakukan ketika hidup di dunia? Mana ketaatan yang dia perbuat sepanjang umurnya? Mana andilnya terhadap dien ketika dia hidup di dunia? Mana usahanya untuk mencari ilmu syar'i? Mana kesungguhannya untuk berdakwah? Apa yang telah dia persembahkan kepada ummat, aqidah dan agamanya? Dan mengapa dia terbuai dalam kemaksiatan ini?

Yang paling mengkhawatirkan adalah jika dia tidak segera sadar dari kelalaiannya dan terbangun dari mabuknya kecuali setelah lolongan kematian telah bertengger di atas kepalanya. Maka ketika itu akan dikatakan kepadanya :
"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu sangat tajam" (QS. Qaf 950] : 22)

Setelah itu, dia akan berteriak-teriak agar dikembalikan lagi ke alam dunia untuk yang kedua kalinya supaya bisa memperbaiki kondisinya, merubah perangainya, mengembalikan hak-hak orang-orang yang pernah dia zhalimi kepada pemiliknya, mengganti umur yang dia lewatkan secara sia-sia dan memperbaiki hari-hari yang dia lalaikan. Akan tetapi, semua itu mustahil terjadi. Umurnya telah pergi dan berlalu!

Allah Ta'ala berfirman :
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding-dinding sampai hari mereka dibangkitkan" (QS. Al-Mukminun [23] : 99-100)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 03, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

100 Dosa yang Diremehkan WanitaWhere stories live. Discover now